8 Gereja Bersejarah di Indonesia, Cocok Jadi Destinasi Libur Natal

6 hours ago 5
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Bulan Desember identik dengan perayaan Natal. Selain menjadi momen pulang kampung, banyak wisatawan yang mencari destinasi liburan sekaligus merasakan suasana Natal yang kental.

Di Indonesia, banyak gereja yang telah berusia ratusan tahun dan memiliki nilai sejarah tinggi. Gereja-gereja ini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga destinasi wisata religi yang menarik untuk dikunjungi saat libur Natal.

Berikut adalah rekomendasi gereja bersejarah yang dikutip dari Kementerian Pariwisata RI. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. GPIB Tugu, Jakarta Utara (Berdiri 1678)

Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Tugu merupakan gereja Protestan tertua di Jakarta, didirikan pada tahun 1678 di daerah Tugu, Jakarta Utara. Gereja ini didirikan oleh Komunitas Mardijkers (bekas budak yang dibebaskan VOC) yang telah berasimilasi dengan budaya lokal dan memeluk Kristen Protestan.

Meskipun sempat rusak parah diserbu pasukan Inggris pada 1814, bangunan ini berhasil dipulihkan. Gereja Tugu mempertahankan arsitektur campuran Eropa dan lokal, serta menjadi pusat pelestarian tradisi unik warisan budaya Portugis-Indonesia, seperti "Cafrinho" dan musik keroncong Tugu.

2. GPIB Immanuel (Gereja Blenduk), Semarang (Berdiri 1753)

GPIB Immanuel, atau lebih dikenal sebagai Gereja Blenduk, adalah gereja Protestan tertua di Jawa Tengah, dibangun komunitas Belanda pada tahun 1753 di Kota Lama Semarang.

Nama "Blenduk" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "kubah", merujuk pada atap gereja yang ikonik, berbentuk bulat besar dan terbuat dari tembaga. Arsitekturnya memadukan gaya Neo-Klasik dan Barok, dengan interior menakjubkan termasuk altar besar berbahan kayu jati.

3. GKPA Pakantan, Mandailing Natal, Sumatra Utara (Berusia Hampir 200 Tahun)

Terletak di jantung Desa Pakantan, gereja ini adalah saksi bisu sejarah penyebaran Kristen Protestan di Sumatra Utara. Arsitektur GKPA Pakantan harmonis memadukan gaya kolonial dengan kearifan lokal Mandailing. Lokasinya di daerah pegunungan menambah daya tarik wisata religi.

4. GKE Imanuel Mandomai, Kalimantan Tengah (Berdiri 1876)

Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Imanuel Mandomai, di Kabupaten Kapuas, merupakan salah satu gereja tertua di Kalimantan. Gereja ini menjadi titik awal misionaris Jerman mengenalkan Kristen Protestan kepada masyarakat Dayak pedalaman.

Arsitekturnya memadukan gaya Eropa dan Dayak, dibangun kokoh menggunakan kayu ulin. Gereja ini menyimpan tiga panel mosaik kaca patri ikonik yang diklaim dibuat di Jerman pada tahun 1910.

5. Gereja Katolik Katedral Reinha Rosari, Larantuka (Berdiri 1884)

Gereja ini menjadi ikon perkembangan agama Katolik di Indonesia Timur, khususnya di Flores Timur. Katedral megah ini terkenal dengan tradisi Paskah "Semana Santa" yang telah ada sejak abad ke-16. Setiap menjelang Paskah, ribuan peziarah datang karena gereja ini menjadi titik utama prosesi keagamaan tersebut.

6. Gereja Sentrum Manado, Sulawesi Utara (Berdiri 1677)

Gereja Sentrum Manado (GMIM Sentrum Manado) merupakan gereja tertua di Sulawesi Utara, berdiri sejak tahun 1677. Lokasinya yang strategis menjadikannya bagian penting dari kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat sekitar. Ciri khasnya adalah arsitektur kolonial dengan pilar-pilar megah, fasad yang elegan, dan menara lonceng yang menarik.

7. Gereja Tua Hila (GPM Ebenhaezer), Ambon (Abad ke-17)

Terletak di Desa Hila, Maluku Tengah, Gereja Protestan Maluku (GPM) Ebenhaezer, atau dikenal sebagai Gereja Tua Hila, dibangun oleh VOC pada abad ke-17. Struktur ini menjadi gereja dengan konstruksi tertua di Kepulauan Maluku.

Arsitektur kolonialnya menarik, ditandai dengan dinding tebal, jendela besar, dan atap pelana yang tinggi. Gereja ini menyimpan banyak benda bersejarah, termasuk Alkitab berbahasa Belanda kuno, lonceng gereja kuno, dan perabot kayu jati berusia ratusan tahun.

8. Kompleks Gereja Situs Pulau Mansinam, Papua Barat (Titik Awal Pekabaran Injil)

Meskipun bukan gereja, Pulau Mansinam di Teluk Doreh, Manokwari, dianggap situs sakral dan disebut "Pulau Peradaban Papua." Pulau ini adalah lokasi pendaratan pertama misionaris Jerman, Carl Wilhelm Ottouw dan Johann Gottlob Geissler, pada tahun 1855, yang menjadi titik awal masuknya Injil di Papua.

Setiap 5 Februari, Hari Pekabaran Injil diperingati di sini. Pulau ini dilengkapi Monumen Yesus Kristus dan kompleks gereja, sering dijadikan destinasi ziarah dan wisata religi.

(ana/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |