90 Tahun Taufiq Ismail, 6 Buku Koleksi Karya Sang Pujangga Dirilis

5 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak enam jilid buku 90 Tahun Taufiq Ismail dirilis pada Rabu (25/6). Enam jilid buku yang dirilis dalam acara Peringatan Hari Sastra Indonesia ke-12 di Kemendikbudristek tersebut memuat kumpulan karya-karyanya dari masa ke masa.

Menurut Menteri Kebudayaan Fadli Zon, perilisan buku ini adalah sebagai bentuk penghargaan atas kiprah dan dedikasi salah satu maestro sastra Indonesia itu, sekaligus menyambut Hari Sastra Indonesia yang jatuh pada 3 Juli 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Taufiq Ismail adalah nama besar dalam sastra Indonesia. Karya-karya beliau yang melintasi tiga zaman menjadi saksi banyak peristiwa," kata Fadli Zon. "Ia merupakan penyair yang terlibat dalam setiap pergeseran sosial budaya dan politik yang terjadi di Indonesia."

"Dan tidak hanya itu juga, dalam tonggak perjalanan kebudayaan Nusantara, 59 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1966, Taufiq Ismail mendirikan majalah sastra Horison bersama Mochtar Lubis, P.K. Ojong, Arief Budiman, dan Zaini," katanya.

Taufiq Ismail, disebut Fadli, juga mendedikasikan hidupnya di dunia sastra dengan mendirikan Rumah Puisi Taufiq Ismail di Aie Angek, Sumatra Barat.

"Sebagai seorang penyair yang melintasi banyak zaman, Taufiq Ismail telah mendedikasikan hidup bagi kemajuan sastra Indonesia. Waktu, tenaga, dan pikiran tak pernah lepas dari sastra dan budaya," kata Fadli.

[Gambas:Video CNN]

"Warisan kerja beliau dan karya yang terbentang nyata bukan menjadikan beliau seorang penyair individualis yang berdiri di Menara Gading, tapi terus terlibat di dalam berbagai macam pergeseran-pergeseran sosial dan budaya," lanjutnya.

Peringatan Hari Sastra Indonesia juga berisi penampilan berbagai tokoh yang menampilkan musikalisasi puisi dan karya-karya sastra Taufiq Ismail. Selain itu, ditayangkan pula video pembacaan puisi Dengan Puisi, Aku oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

Kemudian ada Ginanjar Agustian membawakan puisi Kupu-Kupu di dalam Buku, disusul Menteri Agama Nasaruddin Umar dengan puisi Sajadah Panjang.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mempersembahkan Membaca Buku dan Mengarang, Kakak-Adik Kandung Tak Terpisahkan. Menbud Fadli Zon juga membacakan puisi Januari, 1949.

Peluncuran Buku 90 Tahun Taufiq Ismail, Kementerian KebudayaanSebanyak enam jilid buku 90 Tahun Taufiq Ismail dirilis pada Rabu (25/6). Enam jilid buku yang dirilis dalam acara Peringatan Hari Sastra Indonesia ke-12 di Kemendikbudristek tersebut memuat kumpulan karya-karyanya dari masa ke masa. (dok. Kementerian Kebudayaan)

"Besar harapan saya, melalui kegiatan ini, para sastrawan muda berkesempatan meneladani perjalanan panjang Taufiq Ismail di dunia sastra dan kebudayaan Indonesia, yang karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, Arab, Cina, Jepang, Turki, dan lain-lain. Diharapkan karya-karya baru bermunculan dan menjangkau pembaca global," kata Fadli Zon.

Lahir pada 25 Juni 1935, Taufiq Ismail merupakan salah satu penyair legendaris dan tokoh penting sastra Indonesia. Seniman yang dikenal sebagai salah satu pelopor Generasi 66 tersebut menulis berbagai karya dan mendapatkan berbagai penghargaan, salah satunya Penghargaan Penulis Asia Tenggara pada 1994.

Beberapa karya yang dikenal dari Taufiq Ismail adalah Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Tirani dan Benteng, Tirani, Benteng, Buku Tamu Musium Perjuangan, Sajak Ladang Jagung, Kenalkan, Saya Hewan, Puisi-puisi Langit, Prahara Budaya: Kilas Balik Ofensif Lekra/PKI dkk, Ketika Kata Ketika Warna dan Seulawah-Antologi Sastra Aceh.

Infografis Taufiq IsmailInfografis Taufiq Ismail. (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)

(end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |