CNN Indonesia
Minggu, 06 Jul 2025 17:20 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Sebuah bangunan lima lantai di Karachi, Pakistan, rubuh pada Jumat (4/7) dan tercatat hingga Minggu (6/7) telah ada 27 orang meninggal dunia.
Penduduk setempat melaporkan sebelum rubuh, bangunan tersebut sempat mengeluarkan suara retakan yang didengar warga pada Jumat (4/7) pukul 10.00 pagi waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama, bangunan yang berada di kawasan Lyari yang pernah dikenal sebagai kawasan gangster dan paling berbahaya di Pakistan tersebut runtuh.
Kini pada Minggu (6/7), AFP menyebut tim penyelamat telah sampai pada tahap akhir membersihkan reruntuhan puing bangunan tersebut.
"Sebagian besar puing telah disingkirkan," kata juru bicara tim penyelamat, Hassaan Khan, yang menegaskan jumlah korban per Minggu (6/7) adalah 27 orang.
Operasi pencarian disebut akan benar-benar selesai pada Minggu (6/7) sore.
Pihak pemerintah setempat mengatakan sudah pernah menyatakan gedung itu tak aman dan memberikan pengumuman penggusuran kepada para penghuni antara 2022 dan 2024.
Namun pernyataan tersebut dibantah oleh pemilik lahan dan sejumlah penduduk penghuni gedung tersebut.
"Putri saya tertimbun reruntuhan," kata Dev Raj yang berusia 54 tahun kepada AFP di lokasi kejadian pada Sabtu (5/7). "Dia adalah putri saya tercinta. ... Dia baru menikah enam bulan yang lalu."
AFP menyebut kejadian atap atau bangunan runtuh jadi hal umum di Pakistan karena standar keselamatan dan bahan bangunan yang buruk di negara Asia Selatan berpenduduk 240 juta tersebut.
Karachi yang berpenduduk lebih dari 20 juta tersebut terkenal dengan bangunan dengan konstruksi buruk, bangunan ilegal, infrastruktur tua, penduduk padat, dan penegakan aturan bangunan yang lemah.
(end)