Belanda Tuding Rusia Gunakan Senjata Kimia Secara Masif di Ukraina

3 hours ago 3

CNN Indonesia

Sabtu, 05 Jul 2025 19:50 WIB

Badan Intelijen Belanda dan Jerman menyebut Rusia menggunakan senjata kimia terlarang secara masif di seluruh medan perang dengan Ukraina. Badan Intelijen Belanda dan Jerman menyebut Rusia menggunakan senjata kimia terlarang secara masif di seluruh medan perang dengan Ukraina. (Fajrian).

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Intelijen Belanda dan Jerman menyebut Rusia menggunakan senjata kimia terlarang secara masif di seluruh medan perang dengan Ukraina.

Salah satu penggunaan senjata kimia yang dilakukan yakni dengan menjatuhkannya melalui drone agar tentara Ukraina keluar dari parit dan dapat ditembaki oleh tentara Rusia.

Berdasarkan temuan tersebut, Menteri Pertahanan Belanda Ruben Brekelmans meminta agar sanksi terhadap Moskow untuk diperketat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesimpulan utama yang bisa kami tarik adalah bahwa Rusia semakin intensif dalam penggunaan senjata kimia," ujarnya kepada Reuters, dikutip Minggu (5/7).

Ruben mengatakan tren penggunaan senjata kimia secara masif yang dilakukan Rusia tersebut sangat mengkhawatirkan karena dapat dianggap wajar dan bisa dilakukan secara sistematis dan semakin meluas.

Temuan tersebut juga dibenarkan oleh Badan Intelijen Luar Negeri (BND) Jerman. BND menyebut bahwa bukti tersebut diperoleh dari hasil kerja sama dengan Belanda.

Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Militer Belanda (MIVD) Peter Reesink mengklaim temuan ini berasal dari pengamatan langsung dan penyelidikan independen mereka.

Lebih lanjut, Ruben mengatakan setidaknya tiga tentara Ukraina dapat dipastikan tewas akibat paparan senjata kimia. Sementara lebih dari 2.500 korban luka yang melaporkan gejala seperti akibat paparan zat kimia kepada otoritas kesehatan Ukraina.

"Peningkatan penggunaan senjata kimia oleh Rusia bukan hanya ancaman bagi Ukraina, tetapi juga untuk negara lain," ujar Ruben.

Oleh sebab itu, ia menilai tekanan terhadap Rusia harus ditingkatkan. Termasuk dengan penambahan sanksi hingga menolak keterlibatan Rusia dalam lembaga internasional seperti Dewan Eksekutif OPCW.

Belum ada pernyataan dari Rusia terkait tudingan Belanda ini. Reuters belum dapat memverifikasi secara independen penggunaan zat kimia terlarang ini.

(fiq/agt)

Read Entire Article
| | | |