Bolehkah Umat Muslim Hanya Menjalankan Puasa Asyura Tanpa Tasua?

6 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Puasa Tasua dan Asyura dilakukan berurutan. Tapi, apa boleh tidak puasa Tasua tapi menjalankan puasa Asyura?

Pertanyaan di atas kerap muncul setiap memasuki bulan Muharam, khususnya menjelang tanggal 10 yang dikenal sebagai hari Asyura. Di hari ini, umat Muslim dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa sunah.

Umat Islam memang dianjurkan untuk berpuasa di hari Tasua (9 Muharam) sebagai pendahuluan sebelum Asyura. Namun, bagaimana bila seseorang hanya sempat berpuasa di hari Asyura saja?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama-tama, penting untuk dipahami bahwa puasa Asyura pada tanggal 10 Muharam merupakan salah satu puasa sunah yang sangat dianjurkan.

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa siapa yang berpuasa pada hari Asyura, maka Allah SWT akan menghapus dosa-dosa kecilnya selama setahun yang lalu. Keutamaan ini disebutkan dalam banyak kitab fikih klasik, seperti Fathul Mu'in karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari.

Sementara puasa Tasua dianjurkan sebagai bentuk penyempurnaan dan pembeda dari kaum Yahudi yang juga berpuasa pada hari ke-10 Muharam.

Dalam riwayat, Rasulullah pernah bersabda bahwa jika beliau hidup hingga tahun depan, beliau akan berpuasa juga pada tanggal 9. Namun, beliau wafat sebelum sempat melaksanakan niat tersebut.

Bagaimana jika hanya menjalankan ibadah puasa Asyura?

Jika Anda tidak sempat berpuasa pada tanggal 9 Muharam (Tasua), apa boleh tidak puasa Tasua tapi menjalankan puasa Asyura? Jawabannya, boleh.

Dalam pandangan mazhab Syafi'i, tidak ada masalah bagi seseorang yang hanya melaksanakan puasa Asyura tanpa disertai Tasua. Dalam kitab Al-Umm karya Imam Syafi'i disebutkan secara eksplisit bahwa tidak ada larangan mengerjakan puasa Asyura secara tunggal.

Hal ini ditegaskan pula dalam kitab I'anatut Thalibin yang menuliskan bahwa puasa Asyura tetap sah dan dianjurkan meski tidak didahului oleh puasa Tasua.

Close-up islam woman hand pray. Happy Asian muslim family praying to god before eating Ramadan dinner at home. Two generation celebration of Eid al-Fitr togetherness at home. Hari Raya family reunion.Ilustrasi. Banyak yang bertanya apa boleh tidak puasa Tasua tapi puasa Asyura. (iStockphoto/Tirachard)

Ulama asal Indonesia, Buya Yahya, juga memberikan penjelasan senada dalam salah satu ceramahnya. Menurutnya, puasa Asyura adalah ibadah sunah yang utama di bulan Muharam. Jika dikerjakan sendiri tanpa Tasua atau puasa setelahnya, pahala yang didapat tetap sama.

"Ini sunah, maka sendiri saja [puasa Asyura] adalah sunah, bukan makruh," ujar Buya Yahya dalam sebuah video di kanal YouTube-nya.

Ia menambahkan bahwa puasa Tasua adalah sunah tambahan untuk menyempurnakan ibadah dan membedakan dari tradisi Yahudi, tetapi bukan syarat mutlak.

Buya Yahya juga mengingatkan agar tidak meninggalkan puasa Asyura hanya karena melewatkan Tasua.

Demikian penjelasan mengenai apa boleh tidak puasa Tasua tapi menjalankan puasa Asyura.

(tis/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |