Jakarta, CNN Indonesia --
Dalam upaya memperkuat ekosistem maritim nasional, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjalin kerja sama strategis dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI melalui pemberian fasilitas kredit. BRI dan PELNI juga bekerja sama untuk fasilitas Notional Pooling beserta anak usaha PELNI.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian di BRILian Centre Jakarta pada Senin (19/5). Hadir Direktur Corporate Banking BRI Riko Tasmaya, Group Head of Infrastructure, Transportation, Oil & Gas Group BRI Yodi Herzaman, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PELNI Anik Hidayat, Direktur Utama Pelni Logistics Edward Tobing serta Direktur Utama Pelni Services Sukendra.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan, sebagai bank nasional yang terus berkomitmen mendukung BUMN dalam menjalankan mandat strategisnya, BRI siap menjadi mitra terpercaya PT PELNI dalam menyediakan solusi keuangan yang terintegrasi, adaptif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepercayaan tersebut akan terus kami jaga dengan prinsip kehati-hatian, layanan prima, dan solusi yang inovatif," ujarnya.
Dalam kerja sama ini, PELNI memperoleh fasilitas Cash Loan dan Non-Cash Loan (NCL) senilai Rp700 miliar serta fasilitas Forex Line sebesar US$1,5 juta dari BRI. Fasilitas ini akan memperkuat kemampuan PELNI dalam memberikan layanan transportasi laut dengan biaya yang terjangkau dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Fasilitas Non-Cash Loan (NCL) nantinya dapat memungkinkan PELNI untuk menerbitkan berbagai instrumen jaminan seperti Bank Garansi, Letter of Credit (L/C), dan Standby L/C (SBLC) yang dibutuhkan oleh PELNI dalam melakukan pembelian spare part dan maintenance kapal sebagai bagian dari operasional perusahaan untuk memastikan armada kapal dalam kondisi prima dan aman.
Sementara itu, fasilitas Forex Line akan memberikan fleksibilitas bagi PELNI dalam melakukan transaksi valuta asing yang terkait dengan pembelian spare part kapal dari luar negeri. Pembelian spare part dan maintenance kapal merupakan bagian penting dari operasional perusahaan untuk memastikan armada kapal dalam kondisi prima dan aman.
Selain fasilitas Cash Loan (CL) dan Non Cash Loan (NCL), BRI juga memberikan fasilitas Notional Pooling, yaitu fasilitas layanan Cash Management dari BRI yang menawarkan mekanisme konsolidasi posisi saldo Rekening Peserta Pooling dalam rangka optimalisasi pengelolaan dana.
Hendy meyakini layanan Notional Pooling ini mampu menjadi solusi antara PELNI beserta anak usahanya yang memiliki kebutuhan dana jangka pendek dengan yang memiliki dana idle tanpa adanya perpindahan dana antar rekening.
Notional Pooling BRI juga memiliki beberapa keunggulan utama, antara lain memudahkan dalam mengelola dan memonitoring rekening perusahaan dengan transaksi real time online 24 jam, serta mudah dioperasikan dengan berbasis teknologi yang sangat user friendly.
"Harapannya kerjasama ini bisa menjadi solusi untuk mengoptimalkan pengelolaan dana perusahaan juga meningkatkan sinergi, tidak hanya antar Grup PELNI tetapi juga sinergi antar BUMN. Semoga kerja sama ini membawa manfaat besar, tidak hanya bagi BRI dan PT PELNI, tetapi juga bagi kepentingan masyarakat dan kemajuan negara," tutur Hendy.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PELNI Anik Hidayat mengungkapkan, PELNI merupakan perusahaan pelayaran BUMN satu satunya yang tidak hanya beroperasi secara komersial, tetapi juga memegang peran strategis. Salah satunya sebagai perpanjangan tangan negara dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan pembangunan nasional.
Karena itu, dia menyambut baik kolaborasi ini, karena bukan sekadar kerja sama bisnis, tetapi juga mencerminkan semangat sinergi antar-BUMN.
Ia menambahkan, fasilitas pinjaman BRI nantinya akan memperkuat kemampuan PELNI dalam memberikan layanan transportasi laut serta membantu pengembangan bisnis perseroan.
"Sudah dua tahun berturut turut kami dapat rating Triple A dari FITCH, yang artinya tingkat kesehatan keuangan kami bagus. Ini artinya pinjaman tersebut nantinya juga dapat digunakan untuk rencana-rencana investasi kami di kapal kapal komersial," ungkapnya.
(ory/ory)