Daftar Negara Maju dengan Utang Menumpuk yang Bikin Investor Was-was

1 day ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Lonjakan utang pemerintah negara maju yang tergabung dalam G7 membuat investor pasar keuangan was-was.

Melansir Reuters, krisis utang belum menjadi skenario utama atau kemungkinan terbesar saat ini, tetapi tanda-tanda peringatan sudah mulai bermunculan.

Artinya, pasar mulai waspada dan memperhatikan potensi risiko krisis jika tren ini terus berlanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas negara saja yang memiliki utang pemerintah utang terbanyak?

Jepang

Mengutip data Trading Economics, Jepang memiliki utang pemerintah terbanyak di antara negara G7 lainnya. Jumlah utang pemerintah Jepang mencapai 236 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Jumlah tersebut setara 1,32 kuadriliun yen Jepang atau US$8,67 triliun.

Kenaikan utang disebabkan karena pemerintah Jepang butuh dana besar untuk mendanai paket kebijakan ekonominya pada akhir tahun lalu di mana hampir setengah dari dana itu diperoleh dengan penerbitan obligasi baru.

Italia

Utang pemerintah Italia mencapai 135 persen terhadap PDB per 2024. Jumlah tersebut setara 2,97 triliun euro.

Rata-rata utang pemerintah Italia adalah sebesar 879,985 miliar euro sepanjang tahun 1950 hingga 2025.

Keberlanjutan utang Italia yang sangat besar telah lama dianggap sebagai faktor krusial bagi kelangsungan zona euro.

Sejak mata uang euro diluncurkan sekitar 25 tahun yang lalu, Italia telah menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi paling lambat di antara negara-negara anggota zona euro.

Amerika Serikat

Amerika Serikat (AS) utang pemerintah tercatat sebesar US$36,21 triliun per 2024. Jumlah tersebut setara 124 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PBD).

Melansir Aljazeera, ketika pemerintah membelanjakan lebih banyak uang daripada yang dikumpulkan, maka akan terjadi defisit. Untuk menutupi defisit ini, pemerintah meminjam lebih banyak uang.

Untuk memastikan bahwa pinjaman tersebut disetujui secara hukum, Kongres AS menetapkan batas seberapa banyak pemerintah dapat meminjam untuk membiayai kewajiban yang sudah ada seperti jaminan Sosial, layanan kesehatan, dan pertahanan. Batas ini dikenal sebagai debt ceiling atau plafon utang.

Setelah plafon ini tercapai, pemerintah tidak dapat meminjam lebih banyak uang kecuali Kongres menaikkan atau menangguhkan batas tersebut. Adapun sejak 1960, Kongres telah menaikkan, menangguhkan, atau mengubah ketentuan plafon utang sebanyak 78 kali sehingga memungkinkan AS untuk terus meminjam dana.

Per 2 Januari 2025, debt ceiling AS ditetapkan sebesar US$36,1 triliun.

Prancis

Utang pemerintah Prancis mencapai 113 persen dari PDB per 2024. Jumlah tersebut setara 3.305,30 miliar euro.

Pada April lalu, Perdana Menteri Francois Bayrou berjanji akan menurunkan defisit anggarannya menjadi 5,4 persen dari PDB pada tahun ini. Kemudian menargetkan defisit anggaran di bawah tiga persen dari PDB pada 2029 sesuai dengan batas defisit anggaran negara anggota zona euro yang tidak boleh lebih dari 3 persen.

Sementara itu, lembaga pemeringkat Moody's memberikan peringkat utang Prancis pada level Aa3 dengan prospek stabil, sementara lembaga pemeringkat lainnya, S&P dan Fitch, menempatkannya pada AA- dengan prospek negatif.

Kanada

Utang pemerintah Kanada tercatat 111 persen dari PDB per 2024. Jumlah tersebut setara 886,505 miliar dolar Kanada.

Pemerintah Kanada diperkirakan akan menerbitkan utang dalam jumlah yang lebih besar pada tahun fiskal ini daripada rekor tertinggi yang terjadi saat masa pandemi. Kondisi ini memicu kekhawatiran soal transparansi anggaran,

Terlebih, Perdana Menteri Mark Carney mengatakan bahwa pemerintahannya akan mengajukan anggaran pada musim gugur (sekitar September-November).

Padahal, biasanya anggaran disampaikan pada bulan April, yang merupakan awal tahun fiskal.

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)

Read Entire Article
| | | |