FIFA Bisa Tiru UEFA, Cara Atasi Timnas Iran di Piala Dunia 2026

Jakarta, CNN Indonesia --

FIFA bisa meniru langkah UEFA dalam menangani timnas Iran sebagai peserta Piala Dunia 2026 setelah negara tersebut terlibat perang dengan Israel dan Amerika Serikat.

Keterlibatan Iran dalam perang dengan Israel kemudian dengan Amerika Serikat baru-baru ini menjadi kontroversi dalam Piala Dunia 2026.

Turnamen yang berlangsung tahun depan itu salah satunya digelar di Amerika Serikat sebagai tuan rumah, dua negara lain yang jadi host adalah Kanada dan Meksiko.

Sebelum terlibat perang, keikutsertaan Iran lebih dulu disorot karena Presiden Donald Trump mengeluarkan larangan bepergian kepada warga lebih dari 40 negara, termasuk Iran. Akan tetapi, dalam larangan itu terdapat pengecualian untuk tim Piala Dunia dan Olimpiade.

Hanya saja, kontroversi makin serius setelah AS melancarkan serangan udara kepada Iran, yang kemudian dibalas Iran dengan menyerang pangkalan udara AS di Qatar.

Dikutip dari Sportbible, situasi tersebut memunculkan pertanyaan terhadap FIFA terkait rencana memperlakukan Iran sebagai salah satu peserta Piala Dunia 2026.

Dalam pemberitaan itu disebutkan, sejauh ini tidak ada aturan khusus dalam peraturan FIFA yang mencegah Iran ke Piala Dunia 2026. Dengan begitu, Team Melli bisa tampil di Piala Dunia untuk kali keempat secara beruntun.

FIFA juga bisa mengikuti jejang UEFA yang berhati-hati dalam memastikan semua tim yang lolos bisa bersaing secara adil meskipun memiliki konflik di luar lapangan. UEFA melakukan itu pada kompetisi antarklub Eropa 2022/2023.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina, selama drawing kompetisi, semua klub dari Ukraina dan Belarusia akan dipisahkan guna menghindari ketegangan politik.

FIFA bisa melakukan hal tersebut dalam drawing babak grup Piala Dunia 2026 pada Desember mendatang. Salah satunya, memasukkan Iran ke Grup A yang akan menghindarkan mereka bermain di AS.

Di Grup A, seluruh pertandingan berlangsung di Meksiko. Akan tetapi ceritanya akan berbeda jika Iran lolos ke perempat final, karena babak delapan besar seluruhnya digelar di AS.

Mengingat Iran belum pernah lolos hingga perempat final Piala Dunia, kans Team Melli bermain di AS juga terbilang kecil.

Meski begitu, keputusan terkait Iran ini akan bergantung pada Presiden FIFA Gianni Infantino yang saat ini dekat dengan Donald Trump, dan anggota Dewan FIFA lain.

[Gambas:Video CNN]

(sry/sry)