Harga Minyak Melesat 7 Persen Usai Israel Gempur Iran

22 hours ago 4

CNN Indonesia

Jumat, 13 Jun 2025 10:02 WIB

Harga minyak mentah melonjak lebih dari 7 persen pada Jumat (13/6) ke level tertinggi dalam beberapa bulan setelah Israel menggempur Iran. Harga minyak mentah melonjak lebih dari 7 persen pada Jumat (13/6) ke level tertinggi dalam beberapa bulan setelah Israel menggempur Iran. (Tangkapan layar twitter @@PIF_en).

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah melonjak lebih dari 7 persen pada Jumat (13/6) ke level  tertinggi dalam beberapa bulan setelah Israel menggempur Iran.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent naik US$5,29 atau 7,63 persen menjadi US$74,65 per barel pada Jumat pukul 01.42 GMT setelah mencapai titik tertinggi intraday di US$75,32. Harga tersebut merupakan level tertinggi sejak 2 April.

Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik $5,38, atau 7,91%, menjadi $73,42 per barel setelah mencapai titik tertinggi di US$74,35, tertinggi sejak 3 Februari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel menyerang Iran Jumat dinihari di tengah upaya AS membujuk Iran guna menghentikan produksi bahan bom atom.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan ditujukan untuk merusak infrastruktur nuklirnya, pabrik rudal balistiknya, dan banyak kemampuan militernya Iran.

Media Iran mengatakan ledakan terdengar di Teheran saat serangan terjadi.

Analis energi senior MST Marque Saul Kavonic menyebut serangan meningkatkan terganggunya pasokan minyak.

"Konflik berpotensi meningkat terutama ke titik pembalasan Iran terhadap infrastruktur minyak di wilayah tersebut sebelum pasokan minyak benar-benar terdampak secara material," katanya.

Ia seraya menambahkan dalam skenario ekstrem Iran dapat menghambat pasokan hingga 20 juta barel minyak per hari melalui serangan terhadap infrastruktur di daerah itu atau membatasi jalur melalui Selat Hormuz.

Analis senior Phillip Nova, Priyanka Sachdeva menyebut aksi pembalasan Iran atas serangan Israel kemungkinan juga akan menular ke negara tetangga.

 "Iran telah mengumumkan keadaan darurat dan bersiap untuk membalas, yang meningkatkan risiko tidak hanya gangguan tetapi juga penularan di negara-negara penghasil minyak tetangga lainnya," katanya.

[Gambas:Video CNN]

(agt)

Read Entire Article
| | | |