Intip Deret Saham Pendulang Cuan di Tiga Hari Terakhir 2025

3 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 46,87 poin atau minus 0,55 persen ke level 8.537 pada Rabu (24/12) silam.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp22,29 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 34,18 miliar saham.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham melemah dua kali, sementara satu hari sisanya menguat. Tak heran, performa indeks tercatat melemah 1,61 persen sepanjang pekan kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode tanggal 22 sampai dengan 24 Desember 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup melemah.

Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami penurunan sebesar 1,17 persen dari Rp15.788 triliun menjadi Rp15.603 triliun pada pekan lalu. Penurunan juga dialami oleh rata-rata volume transaksi harian, yakni sebesar 18,44 persen dari 47 miliar menjadi 38,34 miliar lembar saham.

Rata-rata nilai transaksi harian mengalami turut mengalami pelemahan sebesar 30,91 persen dari Rp34,30 triliun menjadi Rp23,70 triliun. Kemudian, rata-rata frekuensi transaksi harian pun mengalami penurunan yakni sebesar 2,23 persen dari 2,80 juta kali transaksi menjadi 2,74 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.

"Adapun investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp2,45 triliun dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp18,36 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (24/12).

Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi melihat pergerakan indeks saham sepanjang sepekan kemarin melemah disertai capital outflow Rp69 miliar di seluruh perdagangan.

Menurutnya, tekanan pasar ini terjadi seiring melemahnya nilai tukar rupiah yang mendekati Rp16.755 per dolar AS, serta sikap pelaku pasar yang cenderung menahan transaksi menjelang libur bursa.

Di saat yang sama, ia melihat minat investor bergeser ke aset aman. Harga emas terus menguat hingga menyentuh US$4.500 per troy ounce, mencetak rekor tertinggi baru (all time high/ATH). Oktavianus bilang, penguatan safe haven ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap aset berisiko.

"Kami mencermati faktor depresiasi rupiah hingga mendekati level Rp16.755 per dolar AS serta menjelang libur bursa maka cenderung membuat pasar wait and see. Di sisi lain, harga safe havens aset kembali terus menguat, seperti emas ke level $4.500 per toz atau new ATH, hal ini menunjukkan kekhawatiran pasar pada high risk aset," jelas Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (28/12).

Untuk perdagangan hari ini, Senin (29/12), Oktavianus memperkirakan IHSG masih bergerak cenderung melemah dengan rentang support di 8.455 dan resistance di 8.620.

Ia meramal sentimen pasar ke depan masih akan dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah, kenaikan harga aset haven seperti emas, perak, dan platinum, serta penantian rilis risalah FOMC.

Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi. Pertama, saham PT Cisarua Mountain Dairy Tbk atau CMRY yang ditutup menguat 5,58 persen ke posisi 5.675 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi CMRY dapat menyentuh level 6.300 pada pekan ini.

Kedua, saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau AMRT yang ditutup menguat 0,26 persen ke posisi 1.960 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi AMRT dapat menyentuh level 2.080 pada pekan ini.

Sementara itu, Founder Republik Investor Hendra Wardana mengatakan menjelang akhir perdagangan 2025, indeks saham diperkirakan bergerak mixed cenderung konsolidatif pada periode 29-31 Desember.

Menurutnya, kondisi ini sejalan dengan pola akhir tahun, ketika aktivitas transaksi menurun karena libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), sehingga pasar jarang membentuk tren yang kuat.

Hendra melihat peluang penguatan masih ada, namun bersifat terbatas dan lebih mencerminkan technical rebound, bukan awal tren bullish baru. Minimnya katalis membuat pelaku pasar bersikap hati-hati, dengan strategi sell on strength saat indeks menguat dan buy on weakness secara terbatas saat terjadi pelemahan.

Secara teknikal, IHSG masih berada dalam fase konsolidasi yang sehat. Support utama berada di kisaran 8.414-8.500, sementara resistance terdekat berada di area 8.600-8.650. Selama support tersebut bertahan, Hendra memperkirakan risiko koreksi terbatas.

"Secara teknikal, IHSG masih berada dalam fase konsolidasi sehat dan belum cukup kuat untuk melakukan breakout berkelanjutan," ucapnya.

Dari sisi perdagangan, kata dia, nilai dan volume transaksi diperkirakan rendah, membuat volatilitas intraday berpotensi meningkat. Karena itu, strategi agresif kurang disarankan dan pendekatan defensif-selektif dinilai lebih tepat menjelang awal 2026.

Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan. Hendra merekomendasikan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI yang ditutup di level 5.050 pada pekan lalu. Ia memproyeksi BMRI dapat menyentuh level 5.200 pada pekan ini.

Hendra pun merekomendasikan saham PT Aneka Tambang Tbk atau ANTM yang ditutup menguat 0,94 persen ke level 3.220 pada pekan lalu. Ia memproyeksi ANTM dapat menyentuh level 3.400 pada pekan ini.

Ia juga merekomendasikan saham PT Buana Lintas Lautan Tbk atau BULL yang ditutup di posisi 380 pada pekan lalu. Ia memproyeksi BULL bisa menyentuh level 430 pada pekan ini.

Catatan Redaksi: Berita ini tidak dibuat untuk merekomendasikan atau tidak merekomendasikan saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

[Gambas:Video CNN]

(pta)

Read Entire Article
| | | |