CNN Indonesia
Rabu, 02 Jul 2025 18:59 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Militer Iran dilaporkan telah memuat ranjau-ranjau ke kapal-kapal di Teluk Persia sejak bulan lalu.
Aktivitas itu dilaporkan oleh dua pejabat Amerika Serikat yang khawatir bahwa Iran sedang bersiap untuk memblokade Selat Hormuz menyusul perangnya dengan Israel beberapa waktu lalu.
Salah seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Iran sudah mulai mengangkut ranjau ke kapal-kapalnya beberapa saat setelah Israel meluncurkan Operasi Rising Lion ke Iran pada 13 Juni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu, tidak jelas apakah ranjau tersebut sudah dibongkar atau diturunkan dari kapal. Reuters juga belum bisa memverifikasi kapan pastinya proses muat itu dilakukan.
Sumber-sumber Reuters tidak merinci bagaimana AS tahu bahwa Iran telah mengangkut ranjau ke kapal-kapal mereka. Informasi intelijen semacam ini sendiri dapat diketahui dari gambar citra satelit maupun bocoran dari sumber rahasia.
Reuters telah menghubungi Gedung Putih untuk meminta keterangan mengenai laporan ini. Namun, pejabat Gedung Putih mengatakan kebijakan yang diambil Presiden AS Donald Trump baru-baru ini telah berhasil mencegah Iran memblokade selat vital tersebut.
"Berkat pelaksanaan Operasi Midnight Hammer yang brilian oleh Presiden, kampanye yang sukses melawan Houthi, dan kampanye tekanan maksimum, Selat Hormuz tetap terbuka, kebebasan navigasi pulih, dan Iran melemah secara signifikan," kata pejabat Gedung Putih tersebut.
Kementerian Pertahanan AS sejauh ini belum memberikan respons mengenai laporan ini. Perwakilan Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga tidak memberikan komentar.
Tipu muslihat
Kedua sumber Reuters sementara itu mengatakan bahwa proses pemuatan ranjau ini bisa jadi hanya tipu muslihat Iran untuk meyakinkan AS bahwa Teheran benar-benar ingin menutup Selat Hormuz, padahal sebenarnya tidak.
Namun, aktivitas ini juga bisa mengindikasikan bahwa militer Iran sudah bersiap dan tinggal menunggu aba-aba untuk memblokade selat itu.
Selat Hormuz adalah jalur air yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut Arab. Jalur sempit ini terletak di antara Semenanjung Arab dan pantai selatan Iran.
Selat Hormuz merupakan salah satu jalur pelayaran paling strategis di dunia karena perannya sebagai jalur utama untuk transportasi minyak dan gas dunia. Sekitar 20 hingga 30 persen minyak mentah dunia dan gas alam cair (LNG) diangkut melewati selat ini.
Gangguan di Selat Hormuz, seperti penutupan, dapat mengakibatkan guncangan dahsyat bagi perekonomian dunia.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Irak mengekspor sebagian besar minyak mentah mereka melalui Selat Hormuz untuk dibawa terutama ke Asia. Qatar, salah satu pengekspor gas alam cair terbesar di dunia, juga mengirimkan hampir semua LNG-nya lewat Selat Hormuz.
Pada 2019, Iran sempat mengancam akan memblokade Selat Hormuz sebagai respons terhadap tekanan geopolitik dan ekonomi dari AS dan negara Barat. Ancaman ini saja sudah menyebabkan ketegangan signifikan di pasar minyak.
(blq/dna)