Israel Tutup Sekolah, Kantor, dan Bandara saat Dibombardir Iran

8 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Komando Front Dalam Negeri Israel mengumumkan menutup sementara seluruh sekolah, kantor dan bandara kecuali untuk aktivitas penting, mulai Sabtu (14/6).

Kebijakan ini diberlakukan untuk meminimalkan hal-hal yang berisiko besar di tengah gempuran rudal Iran ke Israel. Hingga Senin (16/6) dini hari, rudal Iran masih menyerbu Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua lembaga pendidikan, termasuk taman kanak-kanak, pusat penitipan anak, sekolah, program pendidikan khusus, organisasi pemuda, hingga fasilitas pendidikan tinggi, telah ditutup.

Segala kegiatan belajar formal atau informal, dan acara olahraga kompetitif untuk anak-anak dan remaja juga telah dibatalkan. Kegiatan olahraga profesional juga ditangguhkan.

Sebagian besar perkantoran juga diperintahkan untuk tutup. Hanya sektor-sektor vital dan layanan darurat seperti rumah sakit yang diizinkan untuk melanjutkan operasinya.

Pertemuan dalam bentuk apa pun, termasuk acara budaya, pernikahan, dan acara keagamaan dilarang keras. Begitu pula akses ke tempat hiburan seperti mal, pusat kebugaran, ditutup.

Perjalanan udara juga mengalami hal serupa. Bandara Ben-Gurion sempat ditutup setelah serangan udara Israel terhadap Iran dan eskalasi berikutnya. Namun, kini penerbangan mulai dibuka.

Kepala Otoritas Penerbangan Sipil Israel, Shmuel Zakai, mengindikasi penutupan wilayah udara Israel kemungkinan akan berlangsung berminggu-minggu, bukan berhari-hari atau berjam-jam.

"Kami tidak akan segera melanjutkan lalu lintas udara secara penuh. Ini akan dilakukan secara bertahap, dan bahkan mungkin dihentikan sewaktu-waktu," kata Zakai dilansir dari Jerusalem Post.

Adapun warga Israel yang memutuskan berada di rumah untuk menyiapkan tempat yang aman. Ini untuk mengantisipasi jika terjadi serangan lebih lanjut dari Iran.

Iran imbau warga cari tempat berlindung

Sementara itu pemerintah Iran mengimbau warganya berlindung ke masjid, sekolah, dan kereta bawah tanah jika sewaktu-waktu terjadi serangan lanjutan dari pihak Israel.

"Tidak ada masalah dengan penyediaan makanan, obat-obatan, bahan bakar," kata juru bicara pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, kepada TV pemerintah, Minggu (15/6).

(abs/bac)

Read Entire Article
| | | |