Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan Indonesia wajib membeli 50 pesawat buatan Boeing, yang sebagian besar adalah model 777. Kewajiban ini bagian dari kesepakatan dagang yang sedang dinegosiasikan kedua negara.
Trump menetapkan empat syarat untuk relaksasi tarif impor produk Indonesia menjadi 19 persen, salah satunya adalah pembelian 50 pesawat Boeing.
"Sebagai bagian dari Perjanjian tersebut, Indonesia telah berkomitmen untuk membeli Energi AS senilai US$15 miliar, produk pertanian Amerika senilai US$4,5 miliar, dan 50 pesawat Boeing Jet, banyak di antaranya adalah 777," tulis Trump dalam sebuah unggahan di platform Truth Social miliknya, dilansir AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Prabowo Subianto menyebut pembelian pesawat ini memang dibutuhkan Indonesia karena 50 pesawat akan dipakai oleh maskapai Garuda Indonesia. Ia mengaku bertekad membesarkan flag carrier nasional yang lahir dalam masa perang kemerdekaan itu.
"Saya bertekad untuk membesarkan Garuda dan untuk itu ya kita butuh pesawat-pesawat baru," tegas Prabowo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (16/7).
Lantas, apa keistimewaan pesawat Boeing 777?
Boeing 777 adalah pesawat komersial pertama yang sepenuhnya dirancang dengan komputer, memungkinkan presisi lebih baik dan pengembangan lebih cepat.
Sertifikasi ETOPS (Extended-range Twin-engine Operational Performance Standards) dari Federal Aviation Administration (FAA) menjadikan pesawat ini menonjol, membuktikan jet bermesin ganda ini aman untuk penerbangan jarak jauh di atas air.
Dikutip dari Aero, Boeing 777 menonjol karena berbagai alasan, mulai dari desain hingga kinerjanya. Sebagai jet berbadan lebar, pesawat ini dirancang untuk menampung lebih banyak penumpang dengan nyaman. Kabinnya terasa lapang bagi penumpang kelas ekonomi maupun bisnis.
Maskapai dapat mengatur tempat duduk untuk memaksimalkan kenyamanan dan kapasitas, menjadikannya opsi favorit untuk penerbangan panjang.
Di sisi luar, desainnya disebut meminimalkan hambatan, membantu menghemat bahan bakar dan mengurangi biaya operasional. Selain itu, material ringan seperti paduan aluminium menjaga kekuatan pesawat tanpa menambah bobot berlebih.
Mesin Boeing 777 dikenal sebagai salah satu yang paling bertenaga di dunia. Sebagai contoh, General Electric GE90 memiliki mesin yang sangat besar, efisien, dan andal.
Boeing 777 juga disebut lebih ringan dan lebih murah perawatannya karena hanya memiliki dua mesin, dibandingkan pesawat lama dengan empat mesin. Konfigurasi mesin ganda ini juga menjadi alasan mengapa Boeing 777 sangat hemat bahan bakar, ideal bagi maskapai yang ingin menekan biaya operasional.
Boeing 777 juga diibaratkan sebagai komputer terbang. Avionik atau sistem penerbangannya dilengkapi teknologi canggih yang membantu awak pesawat beroperasi lebih aman dan efisien.
Sistem navigasi hingga autopilot dirancang untuk membuat penerbangan lebih mudah dan aman. FAA bahkan memuji sistem keselamatan 777, yang mencakup fitur redundansi untuk mencegah masalah meskipun terjadi kesalahan.
Berikut beberapa model turunan Boeing 777:
- 777-200 dan 777-200ER: Cocok untuk rute jarak menengah dan jauh.
- 777-300 dan 777- 300ER: Pesawat ini lebih besar dan lebih baik untuk maskapai penerbangan yang membutuhkan kapasitas lebih besar.
- 777F (Kargo): Dirancang untuk kargo, dengan kemampuan jangkauan dan muatan yang sangat baik.
- Seri 777X: Disebut masa depan 777, dengan jendela yang lebih besar, sayap yang ditingkatkan, dan efisiensi bahan bakar tingkat berikutnya.
Dikutip dari laman Boeing, model 777-200LR memiliki panjang 63,7 meter, bentang sayap 64,8 meter, dan tinggi 18,6 meter dengan total kapasitas 317 penumpang. Pesawat ini memiliki jarak tempuh hingga 15.843 km dengan bekal mesin GE90-115BL.
Sementara itu, model 777-300ER memiliki panjang 73,9 meter, bentang sayap 64,8 meter, dan tinggi 18,5 meter dengan total kapasitas 392 penumpang. Pesawat ini memiliki jarak tempuh hingga 13.649 km dengan bekal mesin GE90-115BL.
Riwayat masalah
Kendati begitu, Boeing 777 bukan tanpa cela. Empat tahun lalu, Boeing merekomendasi maskapai di seluruh dunia menghentikan sementara penggunaan 777.
Hal ini menyusul pendaratan darurat pesawat Boeing 777-200 milik maskapai United Airlines di Bandara Internasional Denver, AS pada Februari 2021.
Pengumuman tersebut muncul setelah FAA meminta inspeksi lanjutan terhadap pesawat Boeing 777 dengan mesin seri Pratt & Whitney PW4000 menyusul kerusakan mesin dalam penerbangan United 328.
Kala itu, larangan ini berlaku untuk pesawat Boeing 777-200s dan 777-300s yang lebih tua dan lebih hemat bahan bakar dibandingkan model baru.
(lom/fea)