Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Hernia pada Anak yang Perlu Diketahui

2 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Hernia pada anak kerap tidak disadari karena gejalanya bisa muncul dan menghilang. Padahal, kondisi ini dapat terjadi sejak bayi baru lahir dan berisiko menimbulkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani.

Dokter spesialis bedah anak RS Pondok Indah, Karmile menjelaskan bahwa hernia pada anak umumnya ditandai dengan munculnya benjolan di area tertentu, terutama di lipatan paha atau pusar.

"Di tahap awal, hernia itu sering hilang timbul. Jadi meskipun saat diperiksa benjolannya tidak terlihat, riwayat adanya benjolan tetap harus diwaspadai," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gejala hernia pada anak dan bayi

Merangkum dari berbagai sumber medis, berikut merupakan beberapa gejala hernia yang perlu diwaspadai oleh orang tua:

- Benjolan atau pembengkakan di dekat selangkangan atau pusar.
- Nyeri atau rasa sakit di sekitar selangkangan atau perut bagian bawah.
- Tangisan atau rewel tanpa sebab.
- Tonjolan yang terlihat dan membesar saat mengejan, menangis, dan batuk.

Tapi, perlu diketahui juga, saat anak dalam kondisi tenang atau tidur, benjolan dapat mengecil atau bahkan menghilang. Pada hernia umbilikal, benjolan tampak di area pusar dan sering disebut orang tua sebagai 'pusar bodong'.

Selain benjolan, hernia juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Pada anak yang lebih besar, keluhan bisa berupa nyeri ringan, rasa berat, atau tekanan di area selangkangan yang membaik saat istirahat.

Sementara pada bayi, tanda-tandanya sering tidak spesifik, seperti rewel tanpa sebab jelas, sulit menyusu, atau sering menangis. Pada anak laki-laki, hernia inguinal juga dapat menyebabkan pembengkakan pada skrotum.

Waspadai tanda hernia terjepit

Orang tua perlu segera membawa anak ke rumah sakit bila muncul tanda-tanda hernia terjepit. Pasalnya, kondisi ini merupakan kondisi darurat. Gejalanya antara lain:

- nyeri hebat,
- anak tampak sangat rewel,
- benjolan menjadi merah, keras, dan tidak bisa masuk kembali,
- muntah, tidak mau makan, demam,
- perut kembung,
- buang air besar disertai darah.

Menurut Karmile, penjepitan hernia bisa mengganggu aliran darah ke usus dan berisiko menyebabkan kerusakan jaringan bila terlambat ditangani.

Kapan harus ke dokter?

Meskipun tidak semua hernia langsung berbahaya, orang tua disarankan tidak menunda pemeriksaan bila melihat adanya benjolan yang mencurigakan.

"Walaupun benjolannya tidak selalu kelihatan, cerita orang tua soal riwayat benjolan itu penting. Jangan menunggu sampai nyeri atau terjepit," tegas Dokter Karmile.

Penanganan hernia inguinal pada anak selalu memerlukan operasi, karena tidak bisa sembuh sendiri. Sementara hernia umbilikal masih bisa dipantau hingga usia tertentu, tergantung kondisi dan ukurannya.

Dengan mengenali gejala sejak dini, orang tua diharapkan dapat lebih waspada dan segera mencari pertolongan medis sebelum hernia menimbulkan komplikasi serius.

(nga/asr)

Read Entire Article
| | | |