Jakarta, CNN Indonesia --
Sholat Dzuhur termasuk dalam salah satu sholat yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Maka, penting mengetahui batas waktu sholat Dzuhur sebagai salah satu syarat sah ibadah.
Sholat merupakan salah satu kewajiban umat Islam yang berjumlah lima waktu, yakni Subuh, Dzuhur, Asar, Magrib, dan Isya. Sholat Dzuhur adalah sholat wajib yang dilakukan pada siang hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata "Zuhur" dalam bahasa Arab bermakna "sangat panas". Sholat tersebut dilaksanakan ketika suasana yang sangat panas, yakni setelah matahari tergelincir dari puncaknya.
Batas waktu sholat Dzuhur
Melansir dari buku Tuntunan Bersuci dan Sholat: Madzhab Imam Asy Syafi'i, batas waktu sholat Dzuhur adalah jika muncul bayangan suatu benda yang ukurannya sama dengan benda aslinya (benda dalam keadaan tegak).
Sementara melansir dari NU Online, Imam Nawawi menyebutkan batas akhir waktu sholat Dzuhur dan 5 pendapat yang berbeda, yakni:
وَأَمَّا آخِرُ وقت الظهر فهو إذا صار ظل الشئ مِثْلَهُ غَيْرَ الظِّلِّ الَّذِي يَكُونُ لَهُ عِنْدَ الزَّوَالِ وَإِذَا خَرَجَ هَذَا دَخَلَ وَقْتُ الْعَصْرِ مُتَّصِلًا بِهِ وَلَا اشْتِرَاكَ بَيْنَهُمَا هَذَا مَذْهَبُنَا وَبِهِ قَالَ الْأَوْزَاعِيُّ وَالثَّوْرِيُّ وَاللَّيْثُ وَأَبُو يُوسُفَ وَمُحَمَّدٌ وَأَحْمَدُ وَقَالَ عَطَاءٌ وَطَاوُسٌ إذَا صَارَ ظل الشئ مِثْلَهُ دَخَلَ وَقْتُ الْعَصْرِ وَمَا بَعْدَهُ وَقْتُ للظهر وَالْعَصْرِ عَلَى سَبِيلِ الِاشْتِرَاكِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ وقال اسحق بْنُ رَاهْوَيْهِ وَأَبُو ثَوْرٍ وَالْمُزَنِيُّ وَابْنُ جَرِيرٍ إذَا صَارَ ظِلُّهُ مِثْلَهُ فَقَدْرُ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ بعده وقت للظهر وَالْعَصْرِ ثُمَّ يَتَمَحَّضُ الْوَقْتُ لِلْعَصْرِ وَقَالَ مَالِكٌ إذَا صَارَ ظِلُّهُ مِثْلَهُ فَهُوَ آخِرُ وَقْتِ الظُّهْرِ وَأَوَّلُ وَقْتِ الْعَصْرِ بِالِاشْتِرَاكِ فَإِذَا زَادَ عَلَى الْمِثْلِ زِيَادَةً بَيِّنَةً خَرَجَ وَقْتُ الظُّهْرِ وَعَنْ مَالِكٍ رِوَايَةٌ أَنَّ وَقْتَ الظُّهْرِ يَمْتَدُّ إلَى غُرُوبِ الشَّمْسِ وَقَالَ أَبُو حَنِيفَةَ يَبْقَى وَقْتُ الظُّهْرِ حَتَّى يَصِيرَ الظِّلُّ مِثْلَيْنِ فَإِذَا زَادَ عَلَى ذَلِكَ يَسِيرًا
Dari penjelasan tersebut, dapat dibedakan mengenai perbedaan pendapat akhir waktu sholat Dzuhur.
Pertama, mazhab Syafi'i berpendapat jika akhir waktu sholat Dzuhur ketika bayangan dan bendanya memiliki ukuran yang sama panjangnya, selain bayangan yang sudah ada ketika zawal. Setelah waktu Dzuhur selesai, maka waktu Asar dimulai.
Kedua, pendapat Atha' dan Thawus yakni waktu Asar dimulai ketika bayangan benda sama panjangnya, tapi waktu Dzuhur masih berlangsung sampai matahari terbenam. Berarti terdapat waktu sholat bersamaan antara Dzuhur dan Asar.
Ketiga, pendapat Ishaq bin Rahawaih dan Abu Tsaur. Ketika bayangan benda juga sama panjangnya, ada waktu sekitar empat rakaat yang termasuk waktu bersama antara Dzuhur dan Asar.
Keempat, pendapat Imam Malik adalah waktu akhir sholat Dzuhur adalah awal waktu Asar sehingga terjadi bersamaan ketika bayangan benda dan bendanya berukuran sama. Akan tetapi jika melebihi panjang benda dengan tambahan jelas, maka waktu Dzuhur selesai.
Kelima, pendapat Abu Hanifah yakni waktu Dzuhur masih ada sampai bayangan benda menjadi dua kali lipat dari panjang benda tersebut. Setelah itu mulai masuk waktu Asar.
Dalil waktu sholat Dzuhur
Sholat Dzuhur adalah sholat pertama yang dikerjakan oleh Rasulullah Saw, oleh karena itu Allah Swt memulai membicarakan sholat Dzuhur dalam firman-Nya:
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا
Artinya: "Dirikanlah sholat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula sholat). Sesungguhnya sholat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)" QS. Al Isra: 78.
Dalam ayat tersebut menjelaskan lima waktu sholat. Tergelincirnya matahari berarti waktu sholat Dzuhur dan Asar, sedangkan gelap malam menunjukkan sholat Magrib, Isya, dan Subuh.
Itulah penjelasan batas waktu sholat Dzuhur yang penting diketahui agar sholat yang dijalankan sah. Semoga bermanfaat.
(via/juh)
