Keju Tertua di Dunia Ditemukan di Makam Kuno Berusia 3.600 Tahun

4 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Siapa sangka, keju ternyata bukan hanya bagian dari camilan modern atau pelengkap piza favorit Anda. Ribuan tahun sebelum charcuterie board jadi tren Instagram dan mozzarella menjadi bintang dapur, nenek moyang manusia ternyata sudah lebih dulu mengenal seni mengolah susu menjadi keju.

Bahkan, temuan terbaru mengungkap bahwa keju tertua di dunia ternyata disimpan di tempat yang tak biasa, yakni sebuah makam kuno di China.

Pada tahun 2003, sekelompok arkeolog melakukan penggalian di Cekungan Tarim, sebuah wilayah gurun tandus di Xinjiang, China bagian barat laut. Di lokasi itu, mereka menemukan mumi-mumi yang terawetkan secara alami dan bersamanya, potongan keju berusia sekitar 3.600 tahun. Keju ini berasal dari Zaman Perunggu dan menjadi temuan penting dalam sejarah kuliner dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya tubuh mumi yang bertahan karena kondisi kering ekstrem wilayah tersebut, kejunya pun ikut terawetkan. Hal ini membuat para ilmuwan bisa menganalisisnya ribuan tahun setelah dikubur.

Temuan ini kemudian dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Cell pada Oktober 2024. Temuan membuktikan bahwa keju tersebut adalah produk olahan susu tertua yang pernah ditemukan secara arkeologis.

Keju kefir, fermentasi pintar dari masa lalu

Melansir Mashed, penelitian tersebut dipimpin oleh Qiaomei Fu, seorang paleogenetikus terkemuka dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology, Chinese Academy of Sciences.

Dari hasil pengamatan, keju tersebut dibuat menggunakan kombinasi mikroba yang mirip dengan kultur yang digunakan untuk membuat kefir, minuman fermentasi khas Asia Tengah.

Artinya, masyarakat kuno di Cekungan Tarim sudah menguasai teknik fermentasi susu yang canggih tanpa bantuan teknologi pendingin. Mereka menggunakan perpaduan antara bakteri asam laktat dan ragi untuk mengawetkan susu dan mengubahnya menjadi makanan yang tidak hanya bergizi, tapi juga tahan lama, solusi cerdas untuk lingkungan yang keras dan minim sumber daya.

Menariknya, keberadaan keju tersebut di dalam makam mengisyaratkan makna yang lebih dalam. Para arkeolog menduga bahwa keju tersebut bukan hanya bekal makan di akhirat, tetapi mungkin juga memiliki nilai spiritual atau simbolis bagi masyarakat Tarim Kuno.

Bisa jadi, keju adalah makanan suci, lambang kesejahteraan, atau hadiah bagi para leluhur.

Seperti apa keju kefir?

Kefir grains in wooden spoon with glass of kefir drink, healthy fermented probiotic cold dairy drinkIlustrasi. Nenek moyang terdahulu telah mengenal pembuatan keju dari susu kefir. (iStockphoto/mescioglu)

Jika Anda belum familiar dengan keju kefir, bayangkan versi kental dan lembut dari yogurt dengan rasa asam yang menyegarkan. Keju ini bisa digunakan dalam hidangan manis maupun gurih, mulai dari olesan roti, campuran saus, hingga pelengkap sayuran panggang.

Proses pembuatannya pun sederhana namun membutuhkan waktu. Dimulai dari susu segar yang dicampur dengan kefir grains, lalu dibiarkan berfermentasi pada suhu ruang.

Seiring waktu, susu akan mengental dan memisah menjadi dadih (curd) dan whey. Setelah whey disaring, yang tersisa adalah keju lembut yang kaya probiotik alami.

(tis/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |