CNN Indonesia
Rabu, 25 Jun 2025 17:15 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengevakuasi 48 warga negara Indonesia (WNI) dan satu warga negara asing dari Iran menyusul situasi yang memanas di Timur Tengah.
Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha memberikan rincian lebih lanjut soal warga Indonesia itu. Total ada 51 WNI yang akan tiba di Indonesia pada hari ini, Rabu (26/6). Sebanyak 48 dari Iran dan 2 dari Tel Aviv dan Yerusalem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasca ketibaan 11 WNI di Jakarta yang dievakuasi dari Iran pada tgl 24 Juni 2025 kemarin, hari ini (25/6) akan kembali tiba 48 WNI dan 1 WNA evacuees," kata Judha dalam rilis resmi, Rabu (25/6).
Judha menerangkan 49 warga yang dievakuasi itu tiba dalam tiga penerbangan komersial dari Baku, Azerbaijan, menggunakan Istanbul dan Doha sebagai transit, lalu ke Jakarta.
Selain itu, Kemlu dan KBRI Muscat juga mengevakuasi 3 WNI dari Yaman Utara, wilayah yang dikuasai Houthi. Kemlu dan KBRI Amman juga memfasilitasi evakuasi 2 WNI yang menetap di Tel Aviv dan Yerusalem.
"Kelima evacuees tsb juga akan tiba pada hari ini," imbuh Judha.
Sebelumnya, Indonesia mengevakuasi 11 WNI dari Iran gegara perang Israel dengan negara tersebut. Warga Indonesia itu tiba pada Selasa sore.
Kesebelas WNI itu tiba di Indonesia setelah melakukan proses panjang evakuasi sejak tanggal 20 Juni lalu.
Dari Teheran dan sejumlah kota Iran, mereka dibawa ke perbatasan Iran-Azerbaijan melalui jalur darat untuk kemudian diterbangkan dari Baku ke Jakarta.
Timur Tengah membara setelah Israel menggempur Iran pada 13 Juni. Teheran tak tinggal diam, mereka langsung meluncurkan serangan balasan. Hari-hari setelah ini, pertempuran pecah.
Situasi makin panas setelah Amerika Serikat campur tangan untuk membantu Israel dengan mengebom situs nuklir Iran. Teheran kemudian membalas dengan meluncurkan rudal ke pangkalan AS di Qatar pada Senin.
Tak lama setelah itu, Presiden AS Donald Trump sesumbar Iran dan Israel bakal gencatan senjata. Iran sempat membantah tetapi akhirnya Presiden Masoud Pezeshkian mengonfirmasi.
"Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kita yang hebat, yang tekadnya menciptakan sejarah, kita menyaksikan gencatan senjata tercipta dan perang 12 hari berakhir," ucap Pezeshkian pada Selasa.
Pezeshkian menegaskan Iran tak melanggar kesepakatan itu siap berunding untuk membicarakan lebih lanjut.
(isa/bac)