CNN Indonesia
Sabtu, 13 Des 2025 20:55 WIB
Ilustrasi tentara Jerman. (REUTERS/Wolfgang Rattay)
Jakarta, CNN Indonesia --
Jerman mengumumkan akan mengirim sejumlah tentaranya ke Polandia untuk membantu proyek penguatan perbatasan timur negara tersebut.
Langkah ini diambil pemerintah Jerman di tengah meningkatnya kekhawatiran Eropa terhadap ancaman militer dari Rusia.
Polandia, pendukung kuat Ukraina dalam perang melawan Rusia, telah mengumumkan rencana sejak Mei tahun lalu untuk memperkuat bentangan panjang perbatasannya, yang mencakup perbatasan dengan Belarusia dan eksklave Rusia, Kaliningrad.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman di Berlin mengatakan pada Jumat (12/12) malam waktu setempat, tugas utama tentara Jerman di Polandia adalah "aktivitas teknik" (engineering activities).
"Ini dapat mencakup membangun benteng, menggali parit, memasang kawat berduri, atau mendirikan penghalang tank," jelasnya, seperti dilansir RFI.
"Dukungan yang diberikan oleh tentara Jerman sebagai bagian dari operasi ini terbatas pada kegiatan teknik ini," tambahnya, tanpa merinci jumlah pasti pasukan yang terlibat,dengan hanya menyebut jumlahnya dua digit menengah (belasan hingga puluhan).
Pasukan tersebut diharapkan berpartisipasi dalam proyek itu mulai dari kuartal kedua tahun 2026 hingga akhir tahun 2027.
Juru bicara tersebut menekankan bahwa persetujuan parlemen tidak diperlukan untuk pengerahan ini karena "tidak ada bahaya langsung terhadap tentara dari konflik militer."
Parlemen Jerman harus menyetujui pengerahan angkatan bersenjata negara itu di luar negeri, kecuali untuk kasus-kasus luar biasa tertentu.
Sejak invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, Warsawa secara teguh mendukung Kyiv dan menjadi rute transit utama bagi senjata yang dipasok oleh sekutu Barat Ukraina. Warsawa juga telah memodernisasi tentaranya dan meningkatkan belanja pertahanan.
Jerman sendiri adalah pemasok bantuan militer terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat, dan telah mengirimkan Kyiv sejumlah besar peralatan mulai dari sistem pertahanan udara hingga kendaraan lapis baja. Langkah Jerman ini menunjukkan peningkatan kerja sama militer di NATO Timur.
(wiw)













































