CNN Indonesia
Selasa, 27 Mei 2025 15:32 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Mauricio Souza resmi menjadi Persija Jakarta per Senin (27/5). Pelatih yang lebih banyak berkiprah di usia muda ini akan membangun Macan Kemayoran.
Sebelum dikontrak Persija, status Souza adalah pengangguran. Pasalnya pria asal Brasil kelahiran 13 Maret 1974 (51 tahun) ini dipecat klub kasta ketiga Liga Brasil, Guarani, pada 22 April 2025.
Perjalanan karier Souza bersama Guarani memang tidak langgeng. Ia dikontrak Guarani pada 4 Desember 2024 dan empat bulan setelahnya dipecat. Sentuhan Souza tak sesuai ekspektasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, Souza datang ke Guarani dengan status membawa Bragantino U-23 meraih gelar juara Campeonato Brasileiro Sub-23. Ini gelar keduanya di sepak bola Brasil.
Sejatinya Souza dikontrak Red Bull Bragantino untuk tim utama. Namun, setelah delapan hari resmi berseragam Bragantino, ia diminta fokus menangani anak-anak U-23 klub.
Sebelum dikontrak Bragantino, Souza menangani Madura United. Ia datang pada 2 Mei 2023 dan memutuskan tak memperpanjang kontraknya pada 4 Mei 2024 kendati klub berprestasi.
Pada musim 2023/2024 itu Madura United menjadi finalis championship Liga 1. Meski gagal di partai final, setelah kalah dari Persib Bandung, ini pencapaian luar biasa.
Sebelumnya, Souza tak pernah mencapai hal serupa selama di Brasil. Bahkan, kiprahnya bersama Vasco da Gama di kasta kedua liga Brasil tak sampai dua bulan, cuma delapan laga.
Sedari awal, setelah pensiun dari dunia futsal, Souza memang dominan jadi pelatih tim usia muda. Karier kepelatihannya berawal dari Botafogo U-13 hingga kareteker senior.
Usai empat tahun di Flamengo (2010-2014) Souza bekerja untuk Flamengo. Sama seperti sebelumnya, tugas utamanya adalah usia muda, dari U-17 hingga akhirnya karateker senior.
Ini menandakan Souza membangun karier kepelatihannya dari piramida paling bawah, yakni U-13, yang berlanjut ke kategori U-23, asisten pelatih, dan akhirnya pelatih kepala.
Sebagai pelatih senior mungkin jam terbang Souza masih hijau. Namun debutnya di Indonesia cukup mempesona. Dengan formasi 4-3-3 tim asuhannya tampil agresif.
Kini, Persija membuka pintu kepadanya. Ini saat yang tepat menaikkan taraf kepelatihan. Sebagai pelatih pembinaan tentu Souza sangat ideologis, bisakah ia membawa Persija berprestasi?
(abs/jal)