Mengejutkan, Studi Temukan Depresi Bisa Menular Lewat Ciuman

23 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah studi terbaru dari Iran mengungkap kemungkinan yang mengejutkan. Studi menemukan, ciuman dapat menjadi jalan penyebaran gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.

Depresi dan kecemasan diketahui memicu pelepasan hormon stres yang disebut kortisol. Hormon ini bisa mengganggu keseimbangan bakteri di dalam mulut.

Ketidakseimbangan tersebut tidak hanya berdampak pada penderita gangguan mental itu sendiri, tetapi bisa mempengaruhi pasangan mereka melalui pertukaran bakteri saat berciuman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebuah penelitian sebelumnya bahkan mencatat bahwa sebanyak 80 juta bakteri bisa berpindah hanya dalam satu ciuman selama 10 detik. Ini menjadi dasar bagi para peneliti Iran untuk menyelidiki lebih lanjut bagaimana gangguan kesehatan mental bisa 'menular' lewat ciuman.

Penelitian yang diterbitkan dalam Exploratory Research and Hypothesis in Medicine ini melibatkan 268 pasangan pengantin baru di Iran.

Salah satu pasangan dilaporkan mengalami depresi, kecemasan, serta gangguan tidur. Sedangkan pasangan lainnya tidak menunjukkan gejala apa pun di awal penelitian.

Para peserta diminta mengisi kuesioner terkait kondisi mental mereka. Selain itu, mereka juga menyerahkan sampel air liur untuk mengukur kadar kortisol dan melakukan swab mulut guna menganalisis DNA bakteri.

Setelah enam bulan, hasilnya mengejutkan. Pasangan yang sebelumnya sehat, terutama istri, mulai menunjukkan peningkatan gejala depresi, kecemasan, dan kesulitan tidur. Meski tidak separah pasangannya yang lebih dulu terdampak, tapi gejala ini cukup signifikan.

Melansir New York Post, peneliti menemukan bahwa komposisi bakteri di mulut pasangan sehat mulai menyerupai pasangan yang mengalami gangguan mental.

Beberapa jenis bakteri yang banyak ditemukan dalam sampel meliputi Clostridia, Veillonella, Bacillus, dan Lachnospiraceae. Beberapa spesies dari kelompok ini diketahui bisa berdampak negatif terhadap kesehatan tubuh dan otak.

Ilustrasi gangguan mentalIlustrasi. Studi menemukan, ciuman bisa jadi jalur penyebaran gangguan mental. (iStock/kumikomini)

Temuan ini memperkuat konsep yang telah lama dipercaya oleh para psikolog, yakni efek riak dari gangguan kesehatan mental. Artinya, ketika satu orang dalam hubungan mengalami masalah psikologis, pasangannya dapat ikut terdampak. Tidak hanya secara emosional, tapi juga secara biologis.

Penelitian-penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa pasangan dapat saling menyelaraskan detak jantung, pola tidur, bahkan hormon stres dan hormon reproduksi mereka. Kini, bakteri di mulut pun masuk dalam daftar hal yang bisa disinkronkan antar-pasangan.

Namun, para peneliti mengakui bahwa studi ini memiliki keterbatasan. Faktor-faktor seperti kondisi kesehatan lain dan pola makan peserta tidak dianalisis secara mendalam. Padahal, hal itu bisa memengaruhi komposisi bakteri di mulut.

Mereka mendorong penelitian lanjutan untuk menyelidiki apakah bakteri juga berperan dalam gangguan mental lainnya.

(tis/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |