Militer Myanmar Kocar-kacir Lari ke Thailand usai Digempur Pemberontak

7 hours ago 2

tim | CNN Indonesia

Minggu, 13 Jul 2025 14:40 WIB

Ratusan personel militer Myanmar membelot hingga lari ke perbatasan Thailand usai kelompok pemberontak menyerang pos keamanan di negara bagian Kayin. Ratusan personel militer Myanmar membelot hingga lari ke perbatasan Thailand usai kelompok pemberontak menyerang pos keamanan di negara bagian Kayin. (Foto: REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Lebih dari 500 warga sipil dan tentara Myanmar melarikan diri ke Thailand setelah kelompok bersenjata etnis menyerang sebuah pangkalan militer di negara bagian Kayin pada Sabtu (12/7). 

Militer Thailand melaporkan serangan dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Karen (Karen National Liberation Army/KNLA). KNLA menargetkan sebuah pangkalan militer di negara bagian Kayin sekitar pukul 15.00 waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pemberontak memang kerap melancarkan serangan ke pos-pos keamanan militer Myanmar sebagai bentuk perlawanan terhadap junta yang mengkudeta pemerintahan pada 2021 lalu.

"Para tentara Myanmar sempat mencoba bertahan dan meminta bantuan tembakan untuk mempertahankan posisi mereka, namun pada akhirnya tidak mampu menahan serangan," bunyi pernyataan tersebut seperti dikutip AFP.

Sebanyak 100 tentara Myanmar dan 467 warga sipil dilaporkan telah menyeberang ke Thailand sejak Sabtu. Di sana, militer dan polisi Thailand melucuti senjata mereka serta memberikan perawatan dan bantuan kemanusiaan, menurut keterangan pejabat.

Militer Thailand telah meningkatkan patroli di sepanjang perbatasan di Provinsi Tak, bagian barat negara itu, untuk mencegah apa yang mereka sebut sebagai potensi "pelanggaran kedaulatan oleh pasukan bersenjata asing".

Pemimpin sayap politik KNLA, Saw Thamain Tun, membenarkan bahwa telah terjadi pertempuran di dekat perbatasan dan mengatakan bahwa pasukan gabungan mereka telah "merebut beberapa pos depan" dari militer Myanmar.

"Beberapa tentara (Myanmar) membelot ke pasukan gabungan kami, tapi sebagian lainnya melarikan diri ke Thailand," ujarnya kepada AFP.

Kelompok bersenjata dari etnis Karen telah lama menentang dominasi junta militer dan kini memainkan peran penting dalam perlawanan terhadap kendali junta di wilayah perbatasan.

Perang sipil yang berkecamuk di Myanmar telah menyebabkan gelombang pengungsian besar, dengan sekitar 81.000 pengungsi atau pencari suaka asal Myanmar kini tinggal di Thailand, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

KNLA telah berjuang selama beberapa dekade untuk memperjuangkan otonomi yang lebih besar bagi masyarakat Karen yang tinggal di wilayah tenggara Myanmar.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |