CNN Indonesia
Minggu, 15 Jun 2025 16:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Sebuah penelitian menemukan banyak negara tidak mampu mencapai swasembada pangan. Hanya satu negara yakni Guyana di Amerika Selatan yang mampu mencapai swasembada pangan untuk tujuh kelompok pangan.
Rendahnya tingkat swasembada dan ketergantungan yang berlebihan pada beberapa negara untuk impor mengancam kemampuan mereka dalam merespons guncangan global, terutama bagi negara-negara kecil
Penelitian ini dilakukan oleh sejumlah orang dari University of Goettingen, Jerman czn University of Edinburgh, United Kingdom. Mereka menggunakan data produksi pangan 2020 dari lembaga neraca pangan (food balance sheets/FBS) yang dikembangkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) serta pola makan Livewell dari World Wildlife Fund (WWF) untuk menganalisis kesenjangan antara produksi pangan domestik dan pedoman pola makan di tujuh kelompok pangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuh kelompok pangan tersebut adalah buah-buahan, sayuran, susu, ikan, daging, kacang-kacangan dan biji-bijian, serta makanan berbahan pokok tepung.
Penelitian yang dipublikasikan di Nature Food pada Mei lalu ini menemukan bahwa hanya 154 dari 186 negara mampu memenuhi kebutuhan untuk 2 hingga 5 dari 7 kelompok melalui produksi dalam negeri.
Hanya satu negara yakni Guyana di Amerika Selatan yang mampu mencapai swasembada pangan untuk tujuh kelompok pangan tersebut. Sedangkan China dan Vietnam hanya mampu swasembada untuk 6 kelompok pangan.
Sebaliknya, enam negara terutama di Timur Tengah yaitu Afghanistan, Uni Emirat Arab, Irak, Makau, Qatar, dan Yaman tidak memenuhi kebutuhan satu pun kelompok pangan.
Penelitian ini mencatat swasembada kelompok pangan daging relatif tinggi dengan 65 persen negara mampu memenuhinya dengan produksi dalam negeri. Untuk susu sebanyak 44 persen negara sudah mencapai swasembada.
Sementara swasembada ikan dan makanan laut sangat rendah di sebagian besar wilayah. Hanya 25 persen negara yang mampu memenuhinya, termasuk Rusia dan negara-negara di kawasan Pasifik. Sedangkan secara global 60 persen negara tidak dapat memenuhi setengah dari kebutuhan ikan mereka .
Kemudian, sekitar setengah dari negara-negara mampu mencapai swasembada untuk sumber pati pokok (45 persen), kacang-kacangan dan biji-bijian (46 persen), serta buah-buahan (47 persen). Namun kurang dari seperempat atau 24 persen negara mampu melakukannya untuk sayuran.
Untuk produksi makanan bertepung, tidak memadai di kawasan Asia Barat, Timur Tengah dan Afrika Utara, Karibia, serta Amerika Tengah. Sebaliknya, Amerika Selatan dan Karibia unggul dalam produksi buah.
(del/isn)