Perpecahan di Inter Milan Memanas: Calhanoglu Semprot Balik Lautaro

6 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Perpecahan di Inter Milan semakin memanas setelah Hakan Calhanoglu membalas komentar Lautaro Martinez lebih pedas.

Lautaro tak bisa menyembunyikan kekecewaannya usai Inter tersingkir dari Piala Dunia Antarklub 2025 lantaran kalah dari Fluminense 0-2 di babak 16 besar, Senin (30/6).

Selepas pertandingan, Lautaro dengan tegas mengatakan para pemain yang tidak ingin bertahan di klub harus segera hengkang. Meski tak menyebutkan nama, namun sindiran itu ditujukan kepada Calhanoglu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehari kemudian, giliran Calhanoglu yang buka suara. Ia menyampaikan unek-uneknya via media sosial yang diterjemahkan dalam bahasa Turki, Italia, dan Inggris.

Calhanoglu menjelaskan, cedera menjadi satu-satunya alasan dirinya absen di Piala Dunia Antarklub 2025. Ia bahkan sempat latihan di AS sebelum mengalami robek pada ototnya.

"Cedera itu membuat saya tidak bisa bermain selama turnamen ini. Tidak ada alasan lain, dan tidak ada yang lebih penting dari itu," tulisnya.

"Kemarin kami mengalami kekalahan dan itu menyakitkan. Saya merasa sedih, bukan hanya sebagai pemain, tetapi sebagai orang yang benar-benar peduli," ujar Calhanoglu menambahkan.

Ia juga mengaku telah menelpon secara langsung sejumlah rekan setimnya untuk membangkitkan moral mereka. Namun ia mengaku terkejut dengan komentar sang kapten tim, Lautaro Martinez.

Soccer Football - FIFA Club World Cup - Round of 16 - Inter Milan v Fluminense - Bank of America Stadium, Charlotte, North Carolina, U.S. - June 30, 2025  Inter Milan's Kristjan Asllani and Lautaro Martinez during a free kick REUTERS/Agustin MarcarianLautaro Martinez dan Hakan Calhanoglu terlibat perang komentar. (REUTERS/Agustin Marcarian)

"Yang lebih mengejutkan adalah kata-kata yang keluar setelahnya. Kata-kata yang menyakitkan. Kata-kata yang memecah belah bukan menyatukan."

Pemain 31 tahun tersebut mengaku tak pernah lari dari tanggung jawab di sepanjang kariernya. Bahkan ia sering bermain dalam kondisi cedera demi mengangkat moral satu timnya.

"Saya menghormati setiap pendapat, bahkan dari rekan setim, juga presiden klub. Tapi, rasa hormat bukan jalan satu arah."

"Saya tidak pernah mengkhianati klub ini dan saya juga tak pernah mengatakan tidak bahagia di Inter," ujar Calhanoglu lagi.

Mantan pemain AC Milan itu mengaku pernah mendapat tawaran menggiurkan, namun ia tetap bertahan di Inter karena rasa cinta. Selain itu, Calhanoglu juga menegaskan arti kapten tim sesungguhnya.

"Saya mendapatkan kehormatan menjadi kapten tim nasional saya. Di sana saya belajar bahwa pemimpin adalah sosok yang berada di sisi rekan setim Anda, bukan yang menyalahkan pemain lain dengan mudah."

"Saya mencintai klub ini. Apa yang akan terjadi di masa depan, kita lihat saja nanti. Tetapi sejarah selalu mengingat siapa yang terus berdiri bukan siapa yang berteriak paling keras," Cahanoglu memungkasi.

[Gambas:Video CNN]

(jun)

Read Entire Article
| | | |