Jakarta, CNN Indonesia --
FC Internazionale Milano mengumumkan penunjukan Cristian Chivu sebagai pelatih menggantikan Simone Inzaghi. Mantan bek andalan Nerazzurri itu telah menandatangani kontrak berdurasi dua tahun, yang akan berlaku hingga 30 Juni 2027.
Penunjukan ini datang hanya enam hari setelah kepergian Simone Inzaghi, yang mengakhiri masa jabatannya selama empat musim dan kini melanjutkan kariernya sebagai pelatih Al-Hilal di Liga Arab Saudi.
Chivu, 44 tahun, kembali ke San Siro setelah menjalani masa kepelatihan yang singkat namun impresif bersama Parma, di mana ia berhasil menyelamatkan klub dari ancaman degradasi di pekan terakhir Serie A musim 2024/2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chivu bukanlah sosok asing bagi publik Inter. Ia pernah mengenakan seragam biru-hitam selama tujuh musim, mencatat 169 penampilan, dan memenangkan banyak gelar bergengsi termasuk treble winner musim 2009/2010.
Salah satu momen paling ikonik dalam kariernya bersama Inter terjadi pada Maret 2010, ketika ia kembali bermain hanya dua bulan setelah mengalami patah tulang tengkorak, mengenakan pelindung kepala yang kemudian menjadi ciri khasnya.
Setelah pensiun pada 2014, Chivu melanjutkan perjalanannya di dunia sepak bola dengan menjadi bagian dari sistem pembinaan Inter.
Ia menangani berbagai level tim muda Nerazzurri, mulai dari U-14 hingga Primavera. Pada musim pertamanya menangani tim Primavera (2021/2022), ia sukses membawa tim meraih gelar Scudetto ke-10 dalam sejarah akademi Inter.
Pada Februari 2025, Chivu mendapat kesempatan pertamanya melatih tim senior bersama Parma dan menunjukkan kapabilitasnya sebagai pelatih yang matang dan visioner.
"FC Internazionale Milano dengan senang hati menyambut Cristian Chivu sebagai pelatih kepala baru Tim Utama. Pelatih telah menandatangani kontrak dengan Inter hingga 30 Juni 2027," tulis Inter Milan.
"Cristian telah menunjukkan kualitas luar biasa baik sebagai pemain maupun pelatih. Dengan dedikasi, kerja keras, dan jiwa kepemimpinannya, ia menjadi simbol loyalitas dan semangat Nerazzurri. Kami percaya, di bawah arahannya, tim akan melangkah ke arah yang positif dan penuh ambisi."
Keputusan manajemen untuk melakukan pergantian pelatih terjadi setelah musim penuh tantangan bagi Simone Inzaghi. Meskipun sempat bersaing di tiga kompetisi hingga bulan April, Inter akhirnya harus puas tanpa trofi utama usai kalah dari Milan di semifinal Coppa Italia, gagal mempertahankan gelar Serie A yang jatuh ke tangan Napoli, dan takluk 0-5 dari PSG di final Liga Champions.
Inzaghi meninggalkan warisan berupa 1 gelar Serie A, 2 Coppa Italia, 3 Supercoppa Italiana, dan dua kali menjadi finalis Liga Champions (2023 dan 2025).
(rhr)