Staf Kejagung Dibacok, Tak Ada CCTV hingga 7 Saksi Diperiksa

1 day ago 4

CNN Indonesia

Rabu, 28 Mei 2025 03:10 WIB

Polisi mengatakan tak ada CCTV yang merekam pembacokan staf Pusdaskrimti Kejagung inisial DSK di Pengasinan, Sawangan, Depok. Ilustrasi. Polisi mengatakan tak ada CCTV yang merekam pembacokan staf Pusdaskrimti Kejagung inisial DSK di Pengasinan, Sawangan, Depok. (Istockphoto/D-Keine)

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi mengatakan tak ada CCTV yang merekam aksi pembacokan terhadap staf Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Pusdaskrimti) Kejaksaan Agung (Kejagung) inisial DSK di Pengasinan, Sawangan, Depok.

"Enggak ada (CCTV). Sudah disisir. Terdekat (lokasi kejadian) dari tempat cuci mobil sama Indomaret juga enggak mengarah ke sana, arah kameranya enggak ke lokasi," kata Kasatreskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang Prakoso saat dikonfirmasi pada Selasa (27/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang mengungkapkan pihaknya hingga kini masih menyelidiki aksi pembacokan tersebut. Sejauh ini, tujuh saksi telah dimintai keterangan oleh pihak berwajib.

"(Pelaku) belum (teridentifikasi), masih mau mengumpulkan keterangan saksi-saksi," ucap dia.

Bambang menyebut korban yang saat ini masih berada di rumah sakit untuk mendapat perawatan medis juga telah dimintai keterangan.

Lebih lanjut, Bambang juga memastikan tidak ada barang milik korban yang hilang saat aksi pembacokan tersebut.

[Gambas:Video CNN]

"Enggak ada (barang yang hilang), motornya juga utuh, enggak ada lecet, enggak jatuh," ujarnya.

Penyelidikan dilakukan setelah staf Pusdaskrimti Kejagung berinisial DSK menjadi korban pembacokan orang tak dikenal (OTK) di Pengasinan, Sawangan, Depok pada Sabtu (24/5) sekitar pukul 02.30 WIB.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar menyebut kejadian bermula ketika korban dalam perjalanan pulang setelah bekerja di Kejagung pada Jumat (23/5) pukul 21.00 WIB.

Berdasarkan keterangan sementara, saat itu hujan deras dan korban terpaksa meneduh. Kemudian, korban baru melanjutkan perjalanan pulang pada Sabtu (24/5) dini hari pukul 02.30 WIB.

Saat itu, kata dia, korban tiba-tiba dipepet kedua pelaku yang berboncengan dari arah berlawanan. Harli menjelaskan salah satu pelaku mendekati korban dan mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan.

Sebelum membacok korban, ia menyebut pelaku sempat berteriak 'Sikat!' Setelahnya, kata dia, pelaku kembali berteriak 'Mampus lu!' sebelum melarikan diri.

Lebih lanjut, Harli menyebut korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan. Akan tetapi, ia menderita luka berat di pergelangan tangan kanan dan kelingking tangan korban tidak bisa lagi digerakkan.

(chri)

Read Entire Article
| | | |