Jakarta, CNN Indonesia --
Tak banyak perempuan nyemplung di bisnis otomotif. Nama Sussane Klatten ada di daftar segelintir kaum hawa di bisnis 'laki-laki' ini.
Klatten memiliki sekitar 21,7 persen saham Bayerische Motoren Werke AG, produsen mobil mewah Eropa. Perusahaan otomotif yang berbasis di Munich, Jerman, itu memproduksi BMW, MINI dan Rolls-Royce. Sementara adiknya, Stefan Quandt,memiliki sekitar 24 persen saham BMW.
Bisnis inilah yang menjadi pendapatan utama Klatten sehingga ia bisa menjadi wanita terkaya Jerman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Forbes menaksir kekayaan Klatten tembus US$25,7 miliar. Jika dirupiahkan, kira-kira hartanya mencapai Rp418 triliun (asumsi kurs Rp16.300 per dolar AS).
Meski BMW jadi kontributor terbesar kekayaan Klatten, ia juga masih punya keran uang lain.
Klatten tercatat memiliki saham di beberapa perusahaan antara lain produsen farmasi Altana, produsen karbon SGL Carbon, pembuat kartu kredit Entrust Datacard, serta pengembang turbin Nordex.
Berdasarkan laporan Bloomberg, berikut pundi-pundi kekayaan Klatten:
- BMW: 21,7 persen
- SGL Carbon: 29 persen
- Nordex: 3 persen
- Entrust Datacard: 40 persen
- Altana: pemilik tunggal
Memang, sebagian besar bisnis itu bukan hasil usahanya sendiri. Sebab, BMW dan Altana merupakan warisan yang didapat dari orang tuanya. Namun, di tangan Klatten kejayaan bisnis-bisnis itu bertahan.
Susanne Hanna Ursula Quandt lahir pada 28 April 1962, di Bad Homburg, Jerman. Klatten merupakan anak tertua dari Herbert Quandt dan istri ketiganya, Johanna.
Herbert Quandt adalah seorang industrialis terkemuka Jerman, sementara Johanna bekerja sebagai pengacara.
Nah, si ayah dikenal sebagai pengusaha kawakan yang sukses membawa BMW ke papan atas di pasar mobil mewah. Herbert Quandt, juga mewarisi kekayaan besar dari ayahnya, Günther Quandt.
Tak pelak, ungkapan 'lahir dengan sendok emas' cocok menggambarkan kehidupan Klatten, yang tumbuh di lingkungan keluarga kaya raya dan memilik beragam hak istimewa sejak lahir.
Klatten merupakan sarjana keuangan bisnis dari University of Buckingham, Inggris.
Perjalanan karirnya dibuka dengan bekerja di perusahaan biro iklan Young & Rubicam di Frankfurt. Ia juga pernah magang di beberapa bank dan konsultan manajemen sebelum memulai bergabung dengan BMW.
Ketika ayahnya meninggal pada 1982, ia mewarisi saham di BMW dan Altana. Kemudian pada 1990, ia bergabung sebagai dewan pengawas Altana, produsen farmasi dan kimia milik keluarga.
Saat bekerja di BMW, ia bertemu dengan insinyur Jan Klatten, yang dinikahinya pada 1990. Pasangan itu memiliki tiga orang anak dan tinggal di Munich. Sayangnya
Di Altana, Klatten unjuk gigi dirinya tak sekadar pewaris yang beruntung. Ia mengubah Altana menjadi perusahaan kelas dunia, dengan penjualan rata-rata US$2,5 miliar per tahun.
Klatten, melalui perusahaan investasi tertutupnya Skion, mengakuisisi semua saham Altana yang tersisa antara 2008-2010 dan menjadikan perusahaan itu perusahaan tertutup, dan Klatten menjadi pemilik tunggal.
Klatten pernah tersandung skandal hingga membuatnya harus berurusan dengan penegak hukum. Pada 2008, ia diperas kekasihnya, gigolo asal Swiss bernama Helg Sgarbi.
Sgarbi meminta uang dengan ancaman bakal menyebarkan foto-foto 'pertemuan terlarang' mereka sejak menjalin hubungan rahasia pada 2006.
Klatten awalnya menuruti dengan membayar puluhan miliar, tetapi sang gigolo belum puas sehingga meminta uang lebih banyak.
Akhirnya, Klatten melaporkan perbuatan Sgarbi ke penegak hukum karena merasa jadi korban penipuan dan pemerasan.
Sgarbi diciduk pada 2009 dan dihukum 6 tahun penjara. Kaki tangannya, Ernano Barreta, yang mengambil gambar Klatten dan Sgarbi juga dijatuhi vonis kurungan 7 tahun.
(pta/sfr)