CNN Indonesia
Selasa, 30 Des 2025 13:40 WIB
Presiden AS Donald Trump (kanan) marah rumah Vladimir Putin diserang Ukraina. (REUTERS/Jonathan Ernst)
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump marah setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memberi tahu bahwa kediamannya diduga diserang drone Ukraina pada Senin (29/12).
Hal ini menambah ketegangan antara Moskow dan Kyiv di tengah upaya perundingan perdamaian yang sulit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump telah diberitahu oleh Putin tentang dugaan serangan tersebut dalam panggilan telepon pada Senin pagi waktu setempat.
Namun, Trump mengulangi keyakinannya bahwa kesepakatan perdamaian mungkin sudah dekat.
"Menyerang itu satu hal," ujar Trump kepada wartawan, seperti dikutip Reuters.
"Menyerang rumahnya itu hal lain. Ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan hal itu. Dan saya mengetahuinya dari Presiden Putin hari ini. Saya sangat marah tentang hal itu," tambah dia.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Ukraina mencoba menyerang rumah Putin di wilayah Novgorod barat ibu kota Moskow pada 28-29 Desember.
Ia menambahkan serangan tersebut menggunakan 91 drone jarak jauh, tetapi semua drone berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan udara Rusia.
Lavrov juga mengeklaim tidak ada yang terluka dan tidak ada kerusakan dalam serangan itu.
Rusia menuduh Ukraina berusaha menyerang kediaman Putin dan bersumpah akan membalas, meski tidak menyertakan bukti atas klaim tersebut.
Kyiv menolak tuduhan itu, menyebutnya tidak berdasar dan bertujuan menggagalkan negosiasi yang sedang berlangsung.
Pertukaran kata yang keras antara kedua negara itu termasuk pernyataan Rusia bahwa mereka sedang meninjau kembali posisinya dalam negosiasi sebagai respons terhadap dugaan serangan.
Pernyataan ini memberikan pukulan baru bagi prospek perdamaian di Ukraina.
(isa/bac)

















































