Jakarta, CNN Indonesia --
Bersiaplah untuk penerbangan revolusioner, karena maskapai Australia Qantas akan meluncurkan penerbangan langsung atau non-stop pertama di dunia antara Sydney dan London, Inggris pada tahun 2027.
Penerbangan ambisius ini diproyeksikan memakan waktu lebih dari 20 jam dan akan memegang rekor sebagai penerbangan penumpang non-stop terpanjang di dunia, melansir Time Out.
Qantas pertama kali mengumumkan rencana ini hampir delapan tahun lalu, dengan target peluncuran awal pada tahun 2025. Namun, karena kendala teknis dan penundaan terkait pandemi, jadwal tersebut diundur. Kini, tanggal peluncuran baru telah ditetapkan pada paruh pertama tahun 2027.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, penerbangan terpanjang di dunia dipegang oleh Singapore Airlines dengan rute langsung Singapura ke New York, yang menempuh sekitar 15.300 kilometer dalam waktu sekitar 18,5 jam.
Penerbangan Qantas dari Perth ke London, dengan durasi 17,5 jam, menempati posisi ketiga terpanjang di dunia. Sementara itu, rute Perth ke Paris (17 jam) dan Melbourne ke Dallas (16 jam) juga menyusul di belakang.
Namun, begitu penerbangan Sydney ke London Heathrow diluncurkan, rute ini akan melampaui semuanya, dengan waktu terbang sekitar 20 jam melintasi jarak 17.015 kilometer.
Qantas menamai proyek ini Project Sunrise, sebuah nama yang mengacu pada fakta bahwa penumpang akan menyaksikan dua kali matahari terbit selama satu penerbangan tunggal, pengalaman yang sungguh sureal!
Menghabiskan 20 jam di udara mungkin terdengar melelahkan, namun Qantas berupaya keras untuk membuat perjalanan sangat panjang ini menjadi senyaman mungkin.
Maskapai ini akan memperkenalkan 12 unit pesawat baru Airbus A350-1000 khusus untuk layanan rute Sydney-London. Kapasitas penumpang biasanya 300 orang akan dikurangi menjadi 238, demi memberikan ruang kaki ekstra dan menciptakan 'zona wellness' di antara bagian ekonomi dan premium.
Zona-zona ini akan dilengkapi dengan program olahraga di layar, pegangan untuk peregangan, dan stasiun hidrasi agar penumpang tetap aktif selama penerbangan panjang. Kegiatan di kabin akan menarik selama penerbangan.
Bagi mereka yang memilih kelas satu, atau yang bisa dikatakan menikmati fasilitas lebih tinggi, akan dimanjakan dengan kursi sandaran dan tempat tidur, ditambah pintu geser pribadi, lemari pakaian dan penyimpanan pribadi, serta layar HD 32 inci.
Penumpang kelas satu juga akan mendapatkan tablet untuk mengontrol pencahayaan suasana, suhu, dan bahkan kelembapan. Penerbangan 20 jam tidak terdengar begitu buruk lagi, bukan?
Sebagai bagian dari Project Sunrise, Qantas juga akan meluncurkan penerbangan langsung 18 jam dari Sydney ke New York. Namun, belum dikonfirmasi rute ultra-panjang mana yang akan lepas landas lebih dulu.
(wiw)