Chile Gelar Pilpres, Kandidat Konservatif Diproyeksi Menang

7 hours ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Nyaris 16 juta rakyat Chile akan menggelar pemilihan presiden (pilpres) pada Minggu (14/12) ini. Kandidat sayap kanan yang konservatif, Jose Antonio Kast, diproyeksikan menang.

AFP melaporkan berbagai jajak pendapat belakangan ini menunjukkan elektabilitas Kast moncer dibandingkan rivalnya dari Partai Komunis, Jeannette Jara. Kast unggul dengan selisih lebih dari 10 persen dari Jara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kast dalam kampanyenya berjanji akan melawan kejahatan, yang tampaknya sedang menjadi momok utama bagi warga Chile.

Dalam beberapa survei, lebih dari 60 persen warga Chile merasa bahwa masalah keamanan menjadi isu utama yang sedang dihadapi negara Amerika Selatan tersebut. Bahkan, isu ini dianggap lebih penting ketimbang masalah ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

"Negara ini sedang hancur berantakan," kata Kast dalam kampanyenya, seperti diberitakan AFP.

Chile terguncang dalam beberapa tahun terakhir oleh pandemi Covid-19, demo yang disertai kekerasan, serta maraknya geng kriminal.

Warga Chile mayoritas sudah muak dengan tingginya angka kejahatan dan lambatnya pertumbuhan ekonomi selama empat tahun pemerintahan sayap kiri di negara itu.

Kast pun bak angin segar dengan janji-janjinya yang ingin memberantas kejahatan hingga ke akar-akarnya.

Ursula Villalobos, seorang ibu rumah tangga berusia 44 tahun dari Santiago, mengaku bersedia menerima perubahan apabila hal itu memang membawa keamanan.

"Yang penting adalah orang-orang dapat keluar rumah tanpa rasa takut dan pulang pada malam hari tanpa khawatir akan terjadi sesuatu pada mereka di sudut-sudut jalan," kata Villalobos.

Namun ada pula keraguan yang muncul di sebagian warga mengingat Kast juga cukup keras dalam beberapa isu, seperti berjanji mendeportasi ratusan ribu imigran ilegal, menentang aborsi tanpa pengecualian, dan mendukung diktator Augusto Pinochet.

Sikapnya terkait hal-hal ini memicu kekhawatiran bahwa ia akan membawa Chile ke masa-masa kelam kediktatoran yang telah menghilangkan lebih dari 3.000 nyawa warga Chile.

"Saya takut karena saya pikir kita akan mengalami banyak penindasan," kata Cecilia Mora, seorang pensiunan berusia 71 tahun.

"Kandidat dari sayap kanan sangat mengingatkan saya pada kediktatoran. Saya pernah mengalami kediktatoran. Saya kala itu muda, saya mengalaminya dan menderita karenanya," lanjut dia.

Bagi lansia seperti Mora, ia tak berani mengambil risiko untuk memilih kandidat sayap kanan yang terang-terangan menyatakan dukungan terhadap Pinochet. Menurutnya, Kast sama saja seperti Pinochet. Bedanya, ia cuma tak berseragam.

Pinochet meninggalkan kekuasaan pada 1990 setelah rakyat Chile menolak upaya untuk memperpanjang kekuasaannya selama 17 tahun melalui referendum.

Selain karena Pinochet, sebagian warga juga cemas dengan latar belakang keluarga Kast. Berdasarkan investigasi media, ayah Kast merupakan anggota partai Nazi Adolf Hitler dan seorang tentara selama Perang Dunia II.

Meski begitu, Kast sudah pernah menegaskan bahwa ayahnya hanyalah seorang wajib militer paksa dan tidak mendukung Nazi.

(blq/end)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |