Drama Paris Air Show: Israel Pamer Senjata Ofensif, Prancis Bertindak

4 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Prancis menutup stan pameran perusahaan pertahanan utama Israel yakni Elbit Systems, Rafael, IAI, dan Uvision dalam ajang Paris Air Show pada 16 Juni 2025, karena mereka menolak untuk menghapus senjata ofensif dari pameran.

Paris Air Show adalah pameran dagang penerbangan terbesar di dunia. Bukan hanya penerbangan komersial, acara ini juga memamerkan aspek militer. Pemerintah Prancis memblokir stan senjata Israel di Paris Air Show 2025.

Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou menyatakan bahwa para peserta pameran telah diberitahu sebelumnya bahwa senjata ofensif dilarang, mengklaim bahwa kedutaan Israel di Paris telah menyetujui syarat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayrou menyebutkan sikap diplomatik Prancis, khususnya kekhawatiran terhadap Gaza, Palestina, sebagai alasan keputusan tersebut, dan menyatakan bahwa pameran dapat dilanjutkan jika Israel mematuhi aturan. Ia menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan Israel melanggar aturan dalam Paris Air Show 2025.

Stan-stan pameran senjata Israel ditutup dengan partisi hitam besar yang dipasang di depan. Perlu dicatat bahwa stan-stan Israel yang lebih kecil, yang tidak memamerkan perangkat keras senjata ofensif, ditambah stan Kementerian Pertahanan Israel, tetap bisa buka.

Satu perusahaan Israel, Elbit Systems, menanggapi keputusan itu dengan memasang partisi hitam dengan menulis teks di atasnya: "PRODUK KAMI SANGAT BAGUS SEHINGGA PEMERINTAH PRANCIS TIDAK INGIN ANDA MELIHATNYA."

Seperti dilansir One Mile At a Time, Kementerian Pertahanan Israel menyebut langkah penutupan stan tersebut sebagai tindakan yang keterlaluan dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Mereka juga menuduh bahwa tindakan penutupan stan pameran perusahaan pertahanan utama Israel didorong oleh motif politik dan komersial untuk menekan persaingan dengan industri Prancis.

Kementerian Pertahanan Israel menggambarkan partisi hitam yang didirikan di sekitar stan sebagai pengingat segregasi historis.

Israel sedang mengajukan petisi pengadilan untuk menantang keputusan tersebut. Ketegangan diplomatik menjadi sorotan dalam polemik ini.

Negeri Zionis itu berargumen bahwa tindakan Prancis secara tidak adil menargetkan industri pertahanan mereka. Israel mengklaim bahwa Prancis hanya mencoba melindungi industrinya sendiri, dan menghindari persaingan dengan perusahaan Israel.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |