CNN Indonesia
Senin, 21 Jul 2025 17:25 WIB

Bandung, CNN Indonesia --
Aksi massa pekerja pariwisata Jawa Barat yang menuntut larangan karyawisata (study tour) dicabut menutup akses jalan layang (flyover) Pasupati, Kota Bandung, Senin (21/7) sore.
Peristiwa penutupan jalan oleh massa aksi menggunakan armada pariwisata itu pun terekam dan viral di media sosial.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, peristiwa penutupan Pasupati karena dipadati armada transportasi massa demonstran itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, usai massa berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jabar, Gedung Sate, Bandung, pada Senin siang.
Di depan Gedung Sate, massa yang tak puas dengan jawaban perwakilan Pemprov Jabar membunyikan klakson telolet dari armada pariwisata yang mereka bawa.
Aksi membunyikan klakson telolet itu mereka meninggalkan kawasan Gedung Sate dan melaju menuju Jalan Pasteur melalui flyover Pasupati.
Armada transportasi--yang umumnya bus pariwisata--'diparkir' memadati Flyover Pasupati, sambil ada pula yang terus membunyikan klakson telolet.
Terlihat ada awak bus yang duduk di bahu jalan, dan ada di atas armada.
Saat berita ditulis, buntut armada transportasi demonstran itu ada di Jalan Surapati--depan gasibu atau arah naik ke Flyover Pasupati untuk menuju Pasteur.
Berdasarkan informasi Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono bersiaga mengkoordinasikan aparat di Pasteur. Sementara itu, Kasat Lantas Polrestabes Bandung AKBP Wahyu Pristha stand by di atas Flyover Pasupati.
Dalam aksi itu, massa menuntut supaya Pemprov Jabar mencabut Surat Edaran Nomor 43/PK.03.03/KESRA yang memuat larangan study tour yang diteken Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.
Namun, tuntutan mereka hanya bisa dibalas seadanya oleh pejabat Biro Kesra. Berbicara di depan massa aksi pada Senin siang tadi, pejabat itu berjanji akan melaporkan masalah ini langsung ke Dedi Mulyadi.
Namun setelah menunggu waktu selama satu jam, massa tak kunjung mendapat jawaban yang memuaskan hingga akhirnya mereka mulai saling balas menyalakan klakson telolet.
(csr/kid)