Gunung Ili Lewotolok NTT Erupsi Disertai Lontaran Larva Pijar

5 hours ago 2

Kupang, CNN Indonesia --

Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (27/6) mengalami erupsi dengan semburan abu vulkanik setinggi 500 meter.

Erupsi yang terjadi pada pukul 21.46 WITA tersebut dikonfirmasi petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), Syawaludin melalui keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.

"Telah terjadi erupsi G. Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 27 Juni 2025 pukul 21:46 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 1.923 m di atas permukaan laut)," kata Syawaludin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Syawaludin, saat erupsi kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi ± 39 detik," ujar Syawaludin dalam laporan tertulis yang dikeluarkan pukul 22.20 WITA.

Dilaporkan Syawaludin, letusan tersebut disertai gemuruh kuat dan teramati lontaran lava pijar ke arah selatan dan tenggara sejauh 500 meter dari atas puncak.

"Letusan disertai gemuruh kuat dan teramati lontaran lava pijar ke arah selatan dan tenggara sejauh lk 500m dari puncak," jelasnya.

Sebelumnya, pada pukul 21.08 WITA,Gunung Ili Lewotolok yang terletak di antara Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur juga dilaporkan mengalami erupsi dengan semburan abu vulkanik setinggi 500 meter.

Pada erupsi tersebut kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat. Erupsi tersebut juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 milimeter dan berlangsunh sekitat 36 detik.

Letusan juga disertai dentuman kuat dan disertai lontaran lava pijar ke segalah arah. "Letusan di sertai dentuman kuat dan disertai lontaran lava pijar ke segala arah," jelas Syawaludin dalam laporan tertulis yang diterbitkan pukul 21.22 WITA.

Gunung Ili Lewotolok yang memiliki tinggi 1.423 meter di atas permukaan laut kini berstatus waspada atau level II.Pada status waspada atau level II PPGA merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok untuk tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas didalam wilayah dengan radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.

Masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran dan longsoran lava dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok.

"Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah G. Ili Lewotolok," ujar Syawal yang melaporkan dari PPGA di Desa Laranwutun Kecamatan ile Ape.

PPGA juga mengimbau agar masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki dan wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas didalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.

"Mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian barat puncak/ kawah G. Ili Lewotolok," paparnya.

PPGA Ili Lewotolok juga mengingatkan masyarakat agar tetap menggunakan masker atau pelindung hidung dan mulut untuk melindungi mata dan kulit serta mencegah terjadinya gangguan pernapasan atau ISPA.

(eli/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |