CNN Indonesia
Jumat, 13 Jun 2025 13:51 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Harga emas dunia melonjak ke level tertinggi dalam hampir dua bulan terakhir pada Jumat (13/6) seiring meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah setelah serangan militer Israel terhadap fasilitas nuklir Iran.
Ketegangan ini mendorong investor beralih ke aset aman seperti emas.
Harga emas di pasar spot naik 1,2 persen menjadi US$3.423,30 per ons troi pada pukul 05.44 GMT, menyentuh level tertinggi sejak 22 April 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang pekan ini, logam mulia tersebut telah menguat lebih dari 3,4 persen. Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat (AS) juga naik 1,2 persen menjadi US$3.444,50 per ons.
"Lonjakan konflik terbaru di Timur Tengah telah mengalihkan perhatian pasar dari negosiasi perdagangan. Investor kini lebih memilih aset safe haven," ujar Kepala Analis Pasar KCM Trade Tim Waterer, melansir Reuters
Israel sebelumnya mengumumkan status darurat nasional karena mengantisipasi serangan rudal dan drone dari Iran. Sementara itu, militer AS tengah bersiap untuk berbagai kemungkinan, termasuk bantuan evakuasi warga sipil AS dari kawasan tersebut.
Waterer menambahkan emas berhasil menembus level resistensi US$3.400 akibat kabar serangan udara tersebut. Jika eskalasi berlanjut, harga emas diperkirakan akan terus naik.
Di sisi lain, data ekonomi AS menunjukkan pendinginan pasar tenaga kerja dan tekanan inflasi yang mereda. Klaim pengangguran tetap berada di level tertinggi dalam delapan bulan terakhir.
Tekanan harga produsen juga melambat pada Mei akibat melemahnya permintaan domestik.
Situasi ini memperkuat ekspektasi bank sentral AS, The Fed, akan mulai memangkas suku bunga lebih awal, yakni pada September, bukan Oktober seperti prediksi sebelumnya.
Pasar kini memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 55 basis poin hingga akhir tahun.
Untuk logam mulia lainnya, harga perak di pasar spot turun 0,3 persen menjadi US$36,25 per ons. Platinum melemah 1 persen menjadi US$1.282,55 dan paladium turun 0,5 persen menjadi US$1.050,61. Meski begitu, ketiganya tetap mencatatkan kenaikan mingguan.
(del/agt)