Harga Minyak Dunia Muram, Dihantui Kebijakan OPEC+ dan Tarif Trump

5 hours ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 01 Jul 2025 10:43 WIB

OPEC+ berencana menaikkan produksi sebesar 411 ribu bph pada Agustus. Jika disetujui, dunia bakalan kelebihan pasokan 1,5 persen tahun ini. OPEC+ berencana menaikkan produksi sebesar 411 ribu bph pada Agustus. Jika disetujui, dunia bakalan kelebihan pasokan 1,5 persen tahun ini. (Foto: IAN TIMBERLAKE / AFP)

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan Selasa (1/7), dipengaruhi oleh ekspektasi peningkatan pasokan dari aliansi OPEC+ pada Agustus, serta kekhawatiran perlambatan ekonomi akibat potensi kenaikan tarif Amerika Serikat (AS).

Mengutip Reuters, harga minya kontrak berjangka Brent untuk pengiriman September turun 16 sen atau 0,24 persen menjadi US$66,58 per barel. Senada, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 20 sen atau 0,31 persen ke level US$64,91 per barel.

"Pasar kini khawatir OPEC+ akan melanjutkan peningkatan produksi yang dipercepat," kata Daniel Hynes, analis komoditas senior di ANZ, dalam sebuah catatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat sumber OPEC+ pada pekan lalu menyebutkan kelompok produsen minyak tersebut berencana menaikkan produksi sebesar 411 ribu barel per hari (bph) pada Agustus, setelah melakukan peningkatan serupa pada Mei, Juni, dan Juli.

Jika disetujui, total tambahan pasokan OPEC+ tahun ini akan mencapai 1,78 juta bph atau lebih dari 1,5 persen dari permintaan minyak global. OPEC+ dijadwalkan menggelar pertemuan pada 6 Juli.

Di sisi lain, ketidakpastian terkait kebijakan tarif AS juga membebani pergerakan harga minyak. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent memperingatkan negara-negara mitra dagang dapat menghadapi lonjakan tarif secara tiba-tiba menjelang tenggat 9 Juli 2025.

Bank investasi Morgan Stanley memperkirakan harga Brent akan turun ke sekitar US$60 per barel pada awal tahun depan, seiring suplai pasar yang dinilai cukup dan meredanya risiko geopolitik pasca de-eskalasi konflik antara Israel dan Iran.

Sebelumnya, harga minyak sempat melonjak di atas US$80 per barel menyusul konflik 12 hari antara Israel dan Iran yang dimulai pada 13 Juni. Namun, harga kembali turun ke US$67 setelah Presiden Trump mengumumkan gencatan senjata antara kedua negara.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)

Read Entire Article
| | | |