Ingin Si Kecil Tumbuh Optimal? Ortu Wajib Tidurkan Anak di Jam Segini

4 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Setiap orang tua pasti menginginkan proses tumbuh kembang anak yang optimal. Waktu tidur ternyata memainkan peran penting dalam pertumbuhan si kecil.

Demi pertumbuhan yang optimal, dokter spesialis anak di Tzu Chi Hospital Ian Suryadi Setja menyarankan orang tua agar membangun rutinitas tidur yang sehat untuk si kecil. Upayakan agar si kecil mulai tertidur pada pukul 21.00 WIB atau 9 malam.

"Paling lambat makan malam jam 6 sore, lalu jam 8 minum susu. Setelah itu siap-siap tidur. Jangan [tidur] lewat dari jam 9 malam kalau bisa," ujar Ian dalam diskusi media yang digelar di Semanggi, Jakarta, Senin (2/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan tidur pada pukul jam 9 malam, tubuh si kecil bisa masuk ke fase deep sleep atau tidur nyenyak dalam tepat waktu. Fase tidur ini dibutuhkan untuk merangsang produksi hormon pertumbuhan agar berjalan maksimal.

Hormon pertumbuhan sendiri merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak. Hormon ini memainkan peran dalam tumbuh kembang anak, seperti menambah tinggi badan dan memperbaiki jaringan serta sel tubuh.

Hormon ini, menurut Ian, paling banyak diproduksi saat anak sedang dalam tidur nyenyak di malam hari. Periode emas produksi hormon pada anak biasanya berlangsung pada pukul 23.00 - 02.00 WIB, saat anak pada umumnya masuk dalam fase tidur nyenyak.

"Kalau jam 11 malam sampai jam 2 pagi anak dibangunkan, bahkan sekadar dicium, produksi growth hormone-nya bisa turun," ujar Ian.

Ian juga mengimbau orang tua agar tidak membangunkan si kecil yang tengah tertidur nyenyak di malam hari. Misalnya, kebiasaan memberikan susu tengah malam.

Kebiasaan-kebiasaan tersebut, menurut Ian, bisa berdampak buruk jika dilakukan saat si kecil memasuki fase tidur nyenyak.

"Di jam itu [23.00-02.00 WIB] tidak boleh diberikan apa pun, termasuk susu atau ASI. Karena bisa mengganggu kerja hormon yang sedang aktif-aktifnya," ujar dia.

Jika si kecil bangun dengan sendirinya, maka orang tua tak perlu meresponsnya dengan interaksi lebih lanjut. Biarkan si kecil kembali tidur dengan sendirinya.

(tis/asr)

Read Entire Article
| | | |