Malut United Blak-blakan Bongkar Alasan Pecat Imran dan Yeyen Tumena

11 hours ago 6

CNN Indonesia

Selasa, 24 Jun 2025 17:58 WIB

Kesebelasan Malut United membongkar alasan di balik pemecatan Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena pada pekan lalu. Imran Nahumarury (tengah) dipecat Malut United. (CNNIndonesia/Muhammad Ikhwanuddin)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kesebelasan Malut United membongkar alasan di balik pemecatan Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena pada pekan lalu.

Malut United menempati peringkat ketiga pada klasemen Liga 1 2024/2025. Tak lama setelah musim kompetisi berakhir, manajemen Laskar Kie Raha merilis pengumuman yang menggemparkan lantaran mendepak Imran selaku pelatih dan Yeyen sebagai direktur teknik.

Padahal di bawah Imran, Yakob dan Yance Sayuri cs bisa bersaing dengan klub-klub Liga 1.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada saat pemecatan, delapan hari lalu, Senin (16/6), manajemen Malut United hanya menyebut Imran dan Yance melakukan pelanggaran berat yang tak bisa ditolerir karena bertentangan dengan filosofi, prinsip, dan tujuan klub.

Wail Manajer Malut, Asghar Saleh, membeberkan alasan pasti soal pemecatan dua sosok mantan pemain Timnas Indonesia yang bermuara pada motif ekonomi berupa praktik pemotongan gaji dan pengambilan bayaran pemain, termasuk dari dua pemain asing.

Seperti dilansir dari Antara, hampir seluruh pemain lokal Malut United mengaku pernah dimintai uang agar bisa bermain.

"Kami kecewa berat. Ada pemain yang mengaku harus menyetor uang agar bisa bermain. Fee pemain juga diambil dan itu jelas melanggar," tutur Asghar.

Pihak manajemen Malut menerangkan Imran sudah mengirimkan surat pernyataan tertulis berisi pengakuan kesalahan dan permintaan maaf. Sementara Yeyen hingga saat ini belum menyampaikan permintaan maaf dan penyesalan.

Menurut Asghar, keputusan pemecatan kedua sosok yang dikenal memiliki nama besar itu dilandasi oleh serangkaian pelanggaran serius yang telah berlangsung sejak mereka masih menangani tim di kompetisi Liga 2.

Kedua sosok ini, kata Asghar, sebenarnya telah diberi kesempatan untuk berubah, bahkan mendapatkan kenaikan kompensasi hingga 300 persen dari Liga 2 ke Liga 1, namun, kenyataannya justru sebaliknya.

[Gambas:Video CNN]

(nva/nva)

Read Entire Article
| | | |