Najib Razak Divonis 165 Tahun Bui sampai China Latihan 'Kepung' Taiwan

3 hours ago 9
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Eks Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dijatuhi hukuman total 165 tahun penjara terkait kasus mega korupsi 1MDB.

Sementara itu China menggelar latihan militer besar-besaran di dekat perairan Taiwan, hingga membuat pemerintah Taipei 'murka' dan siaga tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ulasannya dalam Kilas Internasional hari ini, Selasa (30/12).

Eks PM Malaysia Najib Divonis Total 165 Tahun Bui Kasus Korupsi 1MDB

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dijatuhi total hukuman penjara 165 tahun dari 25 dakwaan terkait kasus mega korupsi One Malaysia Development Berhad (1MDB).

Hakim menjatuhkan hukuman atas Najib untuk empat dakwaan kasus penyalahgunaan wewenang, dengan hukuman penjara 15 tahun di setiap dakwaan.

Eks PM Malaysia ini juga dijatuhi vonis bui selama lima tahun untuk masing-masing dari 21 dakwaan pencucian uang. Dalam dakwaan ini, tidak ada denda yang dijatuhkan.

Dengan demikian total hukuman yang diterima Najib dari kasus pencucian uang dan penyalahgunaan wewenang sebanyak 165 tahun.

Eks Rapper Kecintaan Gen Z Nepal Bidik Kursi PM di Pemilu Tahun Depan

Wali Kota Kathmandu sekaligus mantan rapper Balendra Shah dilaporkan bakal mencalonkan diri sebagai calon Perdana Menteri Nepal dalam pemilu pada Maret 2026 mendatang.

Kabar ini muncul kala Balendra yang lebih dikenal dengan sapaan Balen memutuskan bergabung dengan Rastriya Swatantra Party (RSP) atau Partai Independen Nasional yang dipimpin oleh eks presenter televisi Rabi Lamichhane pada Minggu (28/12).

Menurut survei politik, Balendan Rabi merupakan tokoh paling populer di Nepal saat ini, negara yang masih dihadapkan ketidakstabilan politik pasca-demonstrasi besar gen Z yang akhirnya menggulingkan mantan PM K.P Sharma Oli pada September lalu.

Menurut kesepakatan dengan RSP, Balen yang berusia 35 tahun ini akan menjabat sebagai perdana menteri apabila partai tersebut memenangkan pemilu 5 Maret mendatang, sementara Lamichhane tetap menjabat sebagai ketua partai.

China Kerahkan Militer Gelar Latihan Perang Dekat Taiwan Hari Ini

China memulai latihan militer besar-besaran di sekitar perairan Taiwan pada Senin (29/12), dengan kegiatan penembakan langsung yang akan dilakukan di lima zona di perairan dekat Taiwan.

Dalam pernyataannya, militer China mengeklaim latihan itu akan difokuskan pada patroli kesiapan tempur laut dan udara, blokade di pelabuhan dan area utama, hingga pencegahan multidimensi di luar rantai pulau.

Menanggapi latihan ini, Taiwan mengutuk langkah China sebagai "intimidasi militer".

"Sebagai tanggapan atas pengabaian otoritas China terhadap norma-norma internasional dan penggunaan intimidasi militer untuk mengancam negara-negara tetangga, Taiwan menyampaikan kecaman kerasnya," demikian pernyataan juru bicara Kantor Kepresidenan Taiwan, Karen Kuo.

(tim/dna)

Read Entire Article
| | | |