Nasib RI Diputus 8 Juli, Airlangga Beber Hasil Negosiasi Tarif Vs AS

19 hours ago 6

CNN Indonesia

Jumat, 13 Jun 2025 17:45 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia telah selesai menyampaikan poin-poin negosiasi kepada AS dan direspons positif. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia telah selesai menyampaikan poin-poin negosiasi kepada AS dan direspons positif. (Tangkapan Layar Youtube PerekonomianRI).

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut putusan akhir negosiasi dagang antara Indonesia dengan AS ditentukan pada 8 Juli 2025.

Jangka waktu itu merupakan batas akhir masa penundaan tarif impor yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.

"Itu kan rencananya 8 Juli (batas akhir penundaan tarif resiprokal AS)," katanya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (13/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia memang menjadi salah satu korban tarif resiprokal yang ditetapkan Trump pada 2 April 2025 dengan besaran 32 persen. Namun, Trump menunda implementasinya selama 90 hari sejak 9 April 2025 demi membuka ruang negosiasi.

Airlangga yang memimpin tim delegasi Indonesia telah bertemu sejumlah anak buah Trump sejak 17 April 2025, seperti Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, Menteri Keuangan AS Scott Bessent, dan Pejabat USTR Duta Besar Jamieson Greer.

Ia bahkan mengklaim bahwa Indonesia dan Amerika sepakat proses negosiasi itu selesai dalam 60 hari.

Jika benar bisa selesai dalam 60 hari, seharusnya nasib Indonesia sudah jelas pada 16 Juni 2025-17 Juni 2025 mendatang. Namun, belum ada kepastian terkait hasil negosiasi itu.

Menko Airlangga hanya menekankan Indonesia telah selesai menyampaikan poin-poin negosiasi kepada AS. Selain itu, ia mengklaim United States Trade Representative (USTR) menilai dokumen-dokumen dari Indonesia sudah lengkap.

"Indonesia sendiri kan sudah men-submit apa yang diminta Amerika (persyaratan negosiasi tarif impor Trump)," jelas Airlangga.

"Dan dalam pertemuan kemarin dengan USTR, mereka menganggap bahwa dokumentasi dari Indonesia sudah lengkap. Jadi, tinggal diserahkan kepada pemimpin, baik pemimpin kita (Presiden Prabowo) maupun Amerika (Presiden Trump)," tegasnya.

[Gambas:Video CNN]

(skt/agt)

Read Entire Article
| | | |