Pakar Ungkap Manusia Ternyata Hampir Punah, Ini Penyebabnya

7 hours ago 3

CNN Indonesia

Sabtu, 28 Jun 2025 09:00 WIB

Manusia sempat hampir punah sekitar 900 ribu tahun lalu yang bertepatan dengan perubahan iklim ekstrem. Bagaimana ceritanya? Ilustrasi. Manusia sempat hampir punah sekitar 900 ribu tahun lalu yang bertepatan dengan perubahan iklim ekstrem. (Foto: iStockphoto/00Mate00)

Jakarta, CNN Indonesia --

Manusia sempat hampir punah sekitar 900 ribu tahun lalu yang bertepatan dengan perubahan iklim ekstrem. Bagaimana ceritanya?

Manusia purba mengalami penyusutan populasi global hingga hanya menjadi sekitar 1.280 individu yang bereproduksi pada periode tersebut. Angka tersebut diketahui tetap stagnan selama sekitar 117.000 tahun.

Studi yang dipublikasikan pada 31 Agustus 2023 di jurnal Science ini dihasilkan oleh model komputer yang dikembangkan oleh sekelompok ilmuwan yang berbasis di China, Italia dan Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Metode statistik tersebut menggunakan informasi genetik dari 3.154 genom manusia saat ini.

Menurut penelitian tersebut, sekitar 98,7 persen nenek moyang manusia telah hilang. Para peneliti berpendapat penurunan populasi berkorelasi dengan kesenjangan dalam catatan fosil, yang mungkin mengarah pada kemunculan spesies hominin baru yang merupakan nenek moyang bersama manusia modern, atau Homo sapiens, dan Neanderthal.

"Temuan baru ini membuka bidang baru dalam evolusi manusia karena menimbulkan banyak pertanyaan, seperti tempat di mana individu-individu ini hidup, bagaimana mereka mengatasi perubahan iklim yang dahsyat, dan apakah seleksi alam selama kemacetan telah mempercepat evolusi otak manusia," kata penulis senior Yi-Hsuan Pan, ahli genom evolusi dan fungsional di East China Normal University, mengutip CNN.

Tim peneliti mengatakan pertumbuhan populasi yang lambat ini bertepatan dengan perubahan dramatis iklim selama transisi pertengahan Pleistosen. Periode glasial saat itu menjadi lebih lama dan lebih intens, yang menyebabkan penurunan suhu dan kondisi iklim yang sangat kering.

Setelah periode itu selesai, populasi meningkat dengan cukup cepat sekitar 813.000 tahun yang lalu. Para ilmuwan berpendapat penggunaan api, serta pergeseran iklim yang menjadi lebih ramah, mungkin menjadi faktor yang berkontribusi pada peningkatan tersebut.

Para peneliti menyebut bukti paling awal penggunaan api untuk memasak makanan berasal dari 780.000 tahun yang lalu di tempat yang sekarang dikenal sebagai Israel modern.

DNA purba telah merevolusi pemahaman kita tentang populasi masa lalu. DNA tertua dari spesies manusia sendiri berasal dari sekitar 400.000 tahun yang lalu.

Model komputer yang dipakai untuk studi ini menggunakan sejumlah besar informasi yang terkandung dalam genom manusia modern tentang variasi genetik dari waktu ke waktu untuk menyimpulkan ukuran populasi pada titik-titik tertentu di masa lalu.

Dalam penelitian ini, tim peneliti menggunakan sekuens genetik dari 10 populasi Afrika dan 40 populasi non-Afrika.

(lom/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |