CNN Indonesia
Senin, 16 Jun 2025 18:58 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengkaji kemungkinan menurunkan cicilan rumah subsidi menjadi Rp600 ribu per bulan.
Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati mengatakan rencana itu masih dikaji. Namun, dia yakin hal itu bisa terwujud.
"Nanti ke depan kita sudah banyak masukan dari semua stakeholder dengan harga yang nanti lebih murah, ternyata itu cicilannya juga kita dorong bisa lebih murah, bisa Rp600 ribu sampai Rp700 ribu sebulan," ujar Sri di Lobi Nobu Bank, Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Senin (16/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan simulasi cicilan KPR rumah subsidi yang dipaparkan BP Tapera di acara itu, cicilan per bulan berada pada rentang Rp1 juta hingga Rp2,5 juta.
Jumlah cicilan berbeda-beda, bergantung lokasi dan tenor cicilan. Misalnya, rumah subsidi di Jabodetabek seharga Rp185 juta maka cicilan per bulannya Rp1,9 juta untuk tenor 10 tahun, Rp1,4 juta untuk tenor 15 tahun, dan Rp1,2 juta untuk tenor 20 tahun.
Sri belum bisa memastikan kapan cicilan rumah subsidi Rp600 ribu per bulan bisa diterapkan. Dia juga belum mengungkap apakah tenor cicilan akan diperpanjang seiring jumlah cicilan yang dipangkas.
Menurutnya, pemerintah perlu berkomunikasi dengan perbankan sebagai penyalur kredit.
"Hitung-hitungannya kita sedang eksplor ya, kita simulasikan, tapi harapannya untuk bisa lebih turun dibanding harga cicilan FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) yang sekarang," kata Sri.
(dhf/pta)