CNN Indonesia
Kamis, 19 Jun 2025 19:16 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) mengakuisisi 20 persen saham perusahaan energi terbarukan asal Filipina, Citicore Renewable Energy Corporation (CREC).
Proses pembelian saham tersebut dilakukan melalui penandatanganan perjanjian share subscription agreement atau perjanjian pengambilan bagian saham senilai US$120 juta atau setara Rp1,96 triliun (asumsi kurs Rp16.403 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akuisisi ini dilakukan Pertamina NRE untuk mengembangkan panel surya di Indonesia. Namun untuk tahap awal, fokusnya adalah pengembangan panel surya di Filipina.
"Jadi ini adalah kerja sama di bidang renewable energy, khususnya di solar panel, memang fokus sekarang adalah pengembangan solar panel yang ada di Filipina," ujar CEO Pertamina NRE John Anis di Hotel Langham, Jakarta, Kamis (19/6).
Selain proses jual beli saham, John menekankan CREC akan melakukan investasi di dalam negeri dan tentunya di bidang energi terbarukan. Investasinya tak hanya untuk panel surya, melainkan sumber energi bersih lainnya yang memang tengah menjadi fokus pemerintah.
"Mereka sudah mulai untuk juga berinvestasi di Indonesia, jadi reciprocal (timbal balik), sehingga nanti kita bisa mengembangkan secara bersama potensi yang ada di Indonesia yang cukup luar biasa juga," jelasnya.
John mengungkapkan kerja sama ini juga sangat didukung oleh Danantara. Sebab, sejalan dengan target Danantara yang akan berinvestasi 20 persen di luar negeri, serta mayoritas sisanya di dalam negeri.
"Tapi intinya pemerintah kan ingin kita itu sebagai bagian dari Danantara create value. Value creation. Jadi ya itu kan supaya tidak ada kebocoran dan sebaiknya efisiensi. Tapi juga menghasilkan manfaat. Macam-macam salah satu manfaatnya tentu saja adalah manfaat dari segi ekonomi juga," jelasnya.
Selain dengan Filipina, John mengatakan pihaknya akan menggandeng China untuk membangun pabrik panel surya di dalam negeri. Namun, ia belum mau merinci perusahaan yang akan masuk dalam waktu dekat itu.
"Tunggu tanggal mainnya ya, nanti (sama China), itu dulu aja bocorannya ya. Tunggu minggu depan ya," tegasnya.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, untuk tahun ini pemerintah menargetkan kapasitas pembangkit listrik dari energi baru terbarukan yang terbangun sebanyak 16.057 megawatt (MW), dari jumlah ini sebanyak 1.615 MW diharapkan ditopang dari Surya.
(ldy/pta)