Pertamina Buka Suara soal Harga LPG Melonjak di Aceh

9 hours ago 6

CNN Indonesia

Selasa, 16 Des 2025 07:01 WIB

PT Pertamina Patra Niaga buka suara soal harga LPG di Aceh yang melonjak di tengah bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra. PT Pertamina Patra Niaga buka suara soal harga LPG di Aceh yang melonjak di tengah bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pertamina Patra Niaga buka suara soal harga LPG di Aceh yang melonjak di tengah bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengatakan harga LPG melonjak tidak terjadi di semua wilayah Aceh, tetapi hanya di beberapa daerah seperti Banda Aceh dan Bireuen. Menurutnya, lonjakan harga terjadi lantaran distribusi LPG yang terganggu.

"Stok LPG kami di Provinsi Aceh yang terbesar ada di Lhokseumawe. Jadi jalur dari Lhokseumawe ke Banda Aceh itu terputus sehingga mengganggu pasokan LPG dari Lhokseumawe ke Banda Aceh dan sekitarnya," ujar Mars Ega dalam konferensi pers di kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (15/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mars Ega mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah menangani kenaikan harga LPG di Aceh. Pertama, membuat jalur alternatif distribusi pasokan LPG yaitu menggunakan jalur laut. Namun, penggunaan jalur laut membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan jalur darat.

Pertamina, sambungnya, mengoperasikan dua Kapal Roro yang mengambil rute Lhokseumawe - Banda Aceh. Ke depan, Pertamina akan menambah satu kapal lagi untuk memasok LPG ke Banda Aceh.

Kemudian, Pertamina juga mendatangkan 5 truk tangki LPG dari Dumai, Riau, dan Jawa Barat ke Lhokseumawe untuk menambah pasokan di Banda Aceh dan sekitarnya.

"Kami dan pemda nanti juga akan membuat operasi pasar, karena dengan operasi pasar akan menekan spekulan-spekulan yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Misalnya dia mengambil mengantre (LPG) terus dia menjual lagi dengan harga yang tinggi," katanya.

"Jadi kami berharap masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya untuk sedikit bersabar," sambungnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan jumlah total korban meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terjadi secara sporadis akhir November lalu telah mencapai lebih dari seribu orang per Sabtu (13/12).

Per Minggu (14/12), BNPB mengumumkan total jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 1.016 jiwa. Sedangkan, untuk korban hilang dan dalam pencarian berjumlah 212.

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)

Read Entire Article
| | | |