Putin Sebut Trump sebagai Pria yang Berani, Ada Apa?

5 hours ago 2

CNN Indonesia

Sabtu, 28 Jun 2025 06:02 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan Moskow siap untuk putaran ketiga perundingan damai dengan Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin isyaratkan terbuka bertemu Presiden AS Donald Trump. (via REUTERS/Vyacheslav Prokofyev)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan Moskow siap untuk putaran ketiga perundingan damai dengan Ukraina. Ia juga menyambut baik gagasan untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Bahkan, Putin menggambarkan Trump sebagai "pria yang berani."

Berbicara kepada pers di Minsk, Putin mengonfirmasi bahwa para kepala delegasi saat ini tengah membahas tanggal putaran negosiasi berikutnya. Ia mengakui bahwa Ukraina dan Rusia telah mengajukan "dua memorandum yang saling bertentangan secara langsung."

Namun, Putin menambahkan, "ini tidak mengejutkan," seraya menekankan bahwa perundingan tersebut dirancang untuk mencari "cara untuk mendekat."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah menyerahkan lebih dari 6.000 jasad (tentara Ukraina) dan siap untuk menyerahkan hampir 3.000 lagi. Tetapi itu terserah pada pihak Ukraina untuk menerimanya," kata Putin, seperti dilansir Anadolu, Sabtu (28/6).

Mengomentari hubungan dengan Washington, pemimpin Rusia itu mengatakan hubungan dengan AS mulai stabil dan langkah-langkah awal ke arah itu telah diambil.

"Pertemuan dengan Trump sangat mungkin terjadi. Kami akan dengan senang hati mempersiapkannya," ujarnya. "Dia adalah pria yang berani, itu jelas."

Putin juga menekankan bahwa perusahaan-perusahaan Amerika mengisyaratkan minat untuk kembali ke pasar Rusia. "Kami akan menyambut ini. Ini harus dipersiapkan secara menyeluruh," ucap Putin.

Ia juga membahas anggaran pertahanan Rusia, yang dipatok sebesar 13,5 triliun rubel (sekitar US$171 miliar). Putin mengklaim investasi ini mendukung tujuan menyelesaikan "operasi militer khusus" di Ukraina dengan "hasil yang menguntungkan," tanpa mengancam Eropa.

Putin mengatakan Kremlin sedang mempertimbangkan pengurangan anggaran pertahanan secara bertahap selama tiga tahun ke depan, sembari mengkritik rencana Eropa untuk meningkatkan anggaran militer mereka sendiri.

Menanggapi tuduhan Barat tentang agresi Rusia, Putin bersikeras bahwa Baratlah yang bertindak agresif, merujuk pada revolusi Ukraina tahun 2014. "Mereka melakukan kudeta, mendukungnya, membayarnya, lalu mengklaim Rusia berperilaku agresif. Apakah mereka idiot, atau mereka menganggap kami bodoh?" tegasnya.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |