Surat An-Nisa Ayat 59: Arab, Latin, Terjemahan, dan Tafsir

6 hours ago 5
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Surat An-Nisa ayat 59 merupakan ayat dalam Al Quran yang menjelaskan tentang ketaatan dalam ajaran Islam sebagai pedoman dalam kehidupan seorang muslim. Surat An Nisa merupakan surat dalam Al Quran yang masuk ke dalam kelompok surat Madaniyah, sebab surat ini diturunkan di Madinah.

Surat ini banyak membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita sehingga diberi nama An Nisa yang berarti wanita. Selain itu, ada juga pembahasan lainnya, seperti yang tercantum dalam surat An-Nisa ayat 59 tentang ketetapan hukum Allah Swt.

Al Quran adalah satu-satunya sumber yang pertama dan paling utama dalam hukum Islam, seperti dikutip dari Modul Sumber-Sumber Hukum Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI. Al-Quran sebagai sumber hukum yang utama dan pertama terdapat dalam firman Allah dalam Surat An Nisa ayat 59.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebanyakan hukum yang ada dalam Al Quran bersifat umum (kulli), tidak membicarakan soal-soal yang kecil-kecil (juz'i). Artinya tidak satu per satu suatu masalah dibicarakan.

Maka itu, Al Quran memerlukan penjelasan lebih lanjut dan hadis merupakan penjelasan utama. Sebab, Al Quran hanya memuat pokok-pokok yang meliputi semua persoalan yang berhubungan dengan urusan dunia dan akhirat.

Melalui surat An-Nisa ayat 59, kita dapat memahami bahwa taat kepada Allah, Rasul-nya, dan ulil amri (pemimpin) menjadi sebuah kewajiban seorang muslim.

Namun, taat kepada pemimpin haruslah sesuai dengan perintah Allah dan Rasulullah. Jika terdapat perselisihan hukum atau aturan yang bertentangan, maka harus dikembalikan kepada Al Quran dan sunnah, karena itulah kunci keimanan seorang muslim.

Bacaan surat An-Nisa Ayat 59

Berikut bunyi dari surat An Nisa ayat 59 dalam tulisan Aran, latin, dan terjemahannya.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ ۝٥٩

Arab-latin: Yâ ayyuhalladzîna âmanû athî'ullâha wa athî'ur-rasûla wa ulil-amri mingkum, fa in tanâza'tum fî syai'in fa ruddûhu ilallâhi war-rasûli ing kuntum tu'minûna billâhi wal-yaumil-âkhir, dzâlika khairuw wa aḫsanu ta'wîlâ.

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat)."

Tafsir surat An-Nisa ayat 59

Dilansir dari laman Quran Kemenag, berikut tafsir ringkas surat An-Nisa ayat 59.

Tafsir Kemenag

Pada surat An-Nisa ayat 59, Allah memerintahkan kaum muslim agar menaati putusan hukum berdasarkan ketetapan hukum Allah Swt. Untuk meraih tujuan tersebut, manusia perlu menjalin persatuan dan kesatuan, serta menanamkan kasih sayang antara sesama.

Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu dengan menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, mensyukuri karunia dan tidak mengkufuri nikmat-Nya. Dialah Allah yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu yaitu Adam, dan Allah menciptakan pasangannya yaitu Hawa dari diri-nya yakni dari jenis yang sama dengan Adam; dan dari keduanya, pasangan Adam dan Hawa.

Allah memperkembangbiakkan menjadi beberapa keturunan dari jenis laki-laki dan perempuan yang banyak kemudian mereka berpasang-pasangan sehingga berkembang menjadi beberapa suku bangsa yang berlainan warna kulit dan bahasa (Lihat: Surah Ar-Rum/30: 22).

Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta pertolongan antar sesama, dengan saling membantu, dan juga peliharalah hubungan kekeluargaan dengan tidak memutuskan tali silaturahmi.

Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu karena setiap tindakan dan perilaku kamu tidak ada yang samar sedikit pun dalam pandangan Allah. Menjalin persatuan dan menjaga ikatan kekeluargaan adalah dasar ketakwaan yang dapat mengantarkan manusia ke tingkat kesempurnaan.

Tafsir Tahlili

Di dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada manusia agar bertakwa kepada Allah, yang memelihara manusia dan melimpahkan nikmat karunia-Nya.

Dialah Yang menciptakan manusia dari seorang diri yaitu Adam. Dengan demikian, menurut jumhur mufasir, Adam adalah manusia pertama yang dijadikan oleh Allah.

Kemudian dari diri yang satu itu Allah menciptakan pula pasangannya yang biasa disebut dengan nama Hawa. Dari Adam dan Hawa berkembang biaklah manusia.

Kemudian sekali lagi Allah memerintahkan kepada manusia untuk bertakwa kepada-Nya dan sering kali mempergunakan nama-Nya dalam berdoa untuk memperoleh kebutuhannya.

Menurut kebiasaan orang Arab Jahiliah bila menanyakan sesuatu atau meminta sesuatu kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah.

Allah juga memerintahkan agar manusia selalu memelihara silaturahmi antara keluarga dengan membuat kebaikan dan kebajikan yang merupakan salah satu sarana pengikat silaturahmi.

Demikian penjelasan mengenai Surat An Nisa ayat 59, lengkap dengan tulisan Arab, latin, terjemahan, dan tafsirnya. Semoga bermanfaat.

(juh)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |