Jakarta, CNN Indonesia --
Ketika berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk pergi ke toilet, sebagian orang mencari cara menahan buang air besar (BAB) agar dorongan tersebut tidak semakin kuat.
Situasi seperti ini biasanya terjadi saat sedang berada dalam perjalanan jauh, antrean panjang, rapat penting, atau tempat umum yang tidak menyediakan fasilitas toilet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dorongan BAB yang datang tiba-tiba tentu bisa membuat panik, tetapi tetap tenang menjadi langkah awal agar kondisi tidak semakin mendesak.
Beberapa hal bisa dilakukan untuk membantu tubuh menahan sinyal buang air besar.
1. Berdiri atau berbaring
Mengubah posisi tubuh dari semula duduk menjadi berdiri adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menahan BAB.
Dalam kondisi darurat, posisi duduk atau jongkok justru akan merangsang rektum dan membuat dorongan BAB semakin kuat. Karena itu, berdirilah atau berbaring jika memungkinkan. Teknik ini dinilai lebih membantu karena tidak memberikan tekanan di area perut maupun anus.
2. Kencangkan otot anus sambil tetap rileks
Selain itu, otot anus dan bokong dapat dikencangkan untuk membantu mengontrol dorongan. Cara ini bekerja seperti menutup keran sementara hingga tubuh lebih siap mencari toilet.
Agar teknik ini bekerja dengan baik, tubuh tetap harus rileks.
3. Alihkan fokus dengan aktivitas ringan
Untuk mengalihkan pikiran, Anda dapat melakukan aktivitas ringan seperti mendengarkan musik, berbicara dengan seseorang, atau menggunakan ponsel. Mengalihkan perhatian membantu otak memproses sinyal tubuh dengan lebih santai sehingga dorongan tidak terasa terlalu kuat.
4. Latih napas perlahan dan teratur
Napas yang teratur juga dapat membantu mengurangi sensasi urgensi. Menarik napas dalam, lalu mengembuskannya perlahan secara berulang dapat membantu tubuh kembali tenang.
Namun, ada beberapa hal yang perlu dihindari agar dorongan tidak semakin kuat. Gerakan tubuh seperti berlari, berjalan cepat, atau menari dapat memicu rangsangan tambahan pada sistem pencernaan.
Mengonsumsi makanan atau minuman pemicu seperti kopi, makanan pedas, minuman dingin, atau makanan berserat tinggi sebelum bepergian tanpa akses toilet juga bisa memperbesar kemungkinan munculnya dorongan mendadak.
Meski teknik ini dapat membantu dalam kondisi darurat, penting diingat bahwa menahan BAB tidak boleh dijadikan kebiasaan. Tubuh memiliki mekanisme alami untuk memberi tahu kapan waktunya membuang sisa metabolisme.
Jika sinyal ini sering diabaikan, risiko gangguan pencernaan seperti sembelit atau impaksi feses dapat meningkat. Apabila Anda sering kesulitan menahan dorongan atau BAB terjadi terlalu cepat, konsultasikan kondisi tersebut kepada tenaga medis untuk mengetahui penyebab pastinya.
Memahami cara menahan BAB dapat diterapkan dalam situasi terdesak, tetapi jangan melakukannya sebagai kebiasaan. Begitu datang hasrat ingin BAB dan ada kesempatan, segera cari toilet untuk menjaga sistem pencernaan tetap sehat dan bekerja sebagaimana mestinya.
(asp/fef)

















































