CNN Indonesia
Kamis, 03 Jul 2025 12:44 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
FBI dan sejumlah firma keamanan siber memperingatkan adanya serangan penjahat siber yang menyasar sektor transportasi dan penerbangan.
Dalam sebuah pernyataan singkat pada Jumat (27/6), FBI mengatakan bahwa mereka "baru-baru ini mengamati" serangan siber yang menyerupai Scattered Spider yang menyasar sektor penerbangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan baru ini dikonfirmasi oleh para eksekutif dari unit keamanan siber Google, Mandiant, dan divisi riset keamanan Palo Alto Networks, Unit 42. Mereka mengatakan telah menemukan serangan siber Scattered Spider yang menargetkan industri penerbangan.
Scattered Spider adalah sekelompok peretas, yang sebagian besar berbahasa Inggris, yang termotivasi secara finansial untuk mencuri dan memeras data sensitif dari jaringan perusahaan.
Para peretas berusia remaja hingga dewasa muda ini juga dikenal dengan taktik penipuan mereka, yang sering mengandalkan rekayasa sosial, phishing, dan terkadang ancaman kekerasan terhadap help desk dan pusat panggilan perusahaan untuk mendapatkan akses ke jaringan mereka. Mereka terkadang juga menggunakan ransomware untuk melakukan aksinya.
Dikutip dari TechCrunch, pernyataan FBI menambahkan bahwa para peretas menargetkan perusahaan besar dan penyedia IT pihak ketiga mereka. Artinya, siapa pun dalam ekosistem maskapai penerbangan, termasuk vendor dan kontraktor tepercaya, dapat berisiko diserang.
Peringatan tersebut muncul karena setidaknya dua maskapai penerbangan telah melaporkan adanya gangguan pada bulan ini.
Hawaiian Airlines mengatakan pada Kamis (26/6) malam bahwa mereka sedang berupaya untuk mengamankan sistemnya setelah serangan siber terjadi.
Sementara itu, maskapai penerbangan terbesar kedua di Kanada, WestJet, melaporkan adanya serangan siber pada 13 Juni yang masih berlangsung dan belum terselesaikan. Laporan media mengaitkan insiden WestJet dengan Scattered Spider.
Gelombang baru serangan Scattered Spider ini muncul segera setelah geng penjahat siber menargetkan sektor ritel Inggris dan industri asuransi. Para peretas sebelumnya bahkan telah membobol jaringan hotel, kasino, dan raksasa teknologi.
(lom/fea)