YouTube Masjid Jogokariyan Kembali Pulih, Satu Video Hilang

5 hours ago 3

Sleman, CNN Indonesia --

Kanal YouTube resmi milik Masjid Jogokariyan akhirnya pulih setelah sempat dihapus oleh pihak platform pekan lalu.

Kembalinya kanal ini usai pengelola masjid menempuh upaya reaktivasi melalui surat permohonan yang ditujukan kepada platform.

"Sudah (pulih), alhamdulillah, sekitar tiga hari lalu," kata Sekretaris Takmir Masjid Jogokariyan, Haidar Muhammad saat dihubungi, Minggu (29/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di luar dugaan, kata Haidar, video hasil wawancara dengan aktivis, Muhammad Husein alias Husein Gaza yang sebelumnya diduga sebagai penyebab dihapusnya kanal YouTube Masjid Jogokariyan, ternyata masih ada.

Haidar berujar, video hasil wawancara membahas fakta genosida di Gaza, Palestina yang sempat disiarkan secara langsung atau streaming masih bisa ditemukan di kanal Masjid Jogokariyan.

"Ternyata yang kena (semprit YouTube) bukan yang itu," kata Haidar.

Haidar bilang, pihak platform menandai dan menghapus satu video lain yang disebut sebagai pemicu dihapusnya kanal YouTube Masjid Jogokariyan.

Video tersebut adalah hasil wawancara dengan salah seorang jurnalis asal Indonesia dan disiarkan secara streaming pada bulan Ramadan lalu. Temanya, membahas perjuangan rakyat Palestina atas penindasan tentara Israel pula.

"Ada (notifikasi konten melanggar kebijakan YouTube), dan itu juga hilang videonya," kata Husein yang enggan mengungkap sosok narasumber tersebut.

Kendati demikian, Haidar menekankan bahwa hal itu tak lantas membuat semangat Masjid Jogokariyan surut dalam menggaungkan kemerdekaan rakyat Palestina, termasuk via media sosial.

Hanya saja, lanjut dia, pihaknya akan lebih berhati-hati dengan mempelajari strategi agar konten-konten mereka yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina tak keluar dari aturan main platform.

Sementara untuk akun Instagram yang diblokir oleh Meta, menurut Haidar, sekarang ini masih dalam proses pemulihan. Sejauh ini, pihaknya menduga pemblokiran dipicu penamaan salah satu unit akun masjid yang memuat nama 'Hamas' di dalamnya.

Pengelola masjid mensinyalir Meta menganggap akun itu terafiliasi dengan Hamas, kelompok pejuang kemerdekaan Palestina. Padahal, Hamas di situ adalah akronim untuk Himpunan Anak-anak Masjid atau lengkapnya 'Hamas Jogokariyan'.

"Kemungkinan (soal penamaan Hamas), tapi kita memang sering upload tentang Palestina juga. Jadi, yang bisa kena (pemicu blokir) banyak," pungkasnya.

(kum/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
| | | |