AS Tak Lagi Rekomendasikan Vaksin Covid untuk Anak-anak dan Ibu Hamil

1 day ago 3

CNN Indonesia

Rabu, 28 Mei 2025 05:10 WIB

Menkes AS Kennedy umumkan pemerintahan Trump tidak akan lagi merekomendasikan vaksin Covid-19 untuk anak-anak dan ibu hamil. Ilustrasi vaksin. Menkes AS Kennedy umumkan pemerintahan Trump tidak akan lagi merekomendasikan vaksin Covid-19 untuk anak-anak dan ibu hamil. (iStock/hxyume)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan AS Robert F. Kennedy Jr. mengumumkan pemerintahan Trump tidak akan lagi merekomendasikan vaksin Covid-19 untuk anak-anak dan ibu hamil. Ia menilai keputusan itu "masuk akal" karena berdasarkan ilmu pengetahuan yang kuat.

Perubahan tersebut mengikuti pengumuman pekan lalu dari pejabat Badan Pengawas Obat dan Makanan bahwa mereka akan membatasi persetujuan suntikan Covid untuk orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, serta individu yang lebih muda dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat pemerintahan Trump telah membingkai perubahan tersebut sebagai upaya membawa AS lebih dekat dengan negara-negara, seperti Inggris, Jerman, dan Prancis yang menerapkan kebijakan vaksin penguat tahunan hanya direkomendasikan untuk orang tua dan yang memiliki gangguan kekebalan tubuh.

Namun, seperti diberitakan AFP pada Selasa (27/5) hal itu terjadi saat Kennedy mendorong untuk merombak kebijakan kesehatan publik federal. Kennedy sejak lama dikenal mempromosikan misinformasi tentang vaksin secara umum dan suntikan Covid secara khusus.

"Saya sangat senang mengumumkan bahwa mulai hari ini, vaksin Covid untuk anak-anak yang sehat dan ibu hamil yang sehat telah dihapus dari jadwal imunisasi yang direkomendasikan CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit)," kata Kennedy dalam video yang diunggah ke X.

Pejabat FDA juga mengatakan produsen vaksin perlu melakukan uji klinis baru, termasuk perbandingan dengan plasebo salin, jika mereka ingin mempertahankan persetujuan untuk digunakan pada orang sehat di bawah usia 65 tahun.

[Gambas:Video CNN]

Perubahan tuai kritik

Amesh Adalja, spesialis penyakit menular di Universitas Johns Hopkins, mengkritik pendekatan baru tersebut yang sesuai dengan kebijakan negara-negara lain.

"Namun, saya pikir rangkaian vaksin Covid-19 awal harus menjadi bagian dari imunisasi rutin anak," tuturnya kepada AFP.

Paul Offit, seorang ahli vaksin terkemuka di Rumah Sakit Anak Philadelphia, memperingatkan perubahan tersebut dapat membatasi akses bagi orang-orang yang masih menginginkan vaksin penguat, khususnya di bawah sistem perawatan kesehatan AS yang diprivatisasi, di mana perusahaan asuransi dapat menolak pertanggungan.

Sementara itu, kebijakan itu terhadap ibu hamil juga menandai penyimpangan besar dari pedoman CDC sebelumnya.

Hingga Selasa (27/5) pagi, situs web lembaga tersebut -- yang belum memuat pengumuman Kennedy -- masih menyatakan bahwa ibu hamil termasuk di antara orang-orang yang "sangat penting" untuk menerima vaksin.

"Jika Anda sedang hamil atau baru saja hamil, Anda lebih mungkin jatuh sakit parah akibat COVID-19 dibandingkan dengan mereka yang tidak hamil," katanya.

(afp/chri)

Read Entire Article
| | | |