CNN Indonesia
Jumat, 27 Jun 2025 08:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Zohran Mamdani merupakan calon walikota (walkot) New York yang dibenci presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Berikut fakta-fakta Zohran Mamdani yang dibenci Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama lengkapnya Mamdani Kwale Mamdani. Ia lahir di Kampala, Uganda pada 18 Oktober 1991. Zohran pindah ke Amerika bersama orang tuanya saat berusia tujuh tahun.
Ayah Zohran Dosen di AS
Ayah Zohran, Mahmood Mamdani, adalah seorang dosen. Saat ini Mahmood mengajar di Universitas Colombia. Ibunya bernama Mira Nair, seorang pekerja film India.
Kerap pindah negara
Sedari kecil Zohran ikut ayahnya pindah-pindah negara. Dari Uganda pindah ke Afrika Selatan, lantas ke Amerika Serikat. Hal ini membuat Zohran tumbuh sebagai pribadi yang kuat.
Jadi aktivis saat kuliah
Saat masih kuliah di Bowdoin College di bidang studi Afrika, Zohran sudah menjadi aktivis. Ia dikenal sebagai salah satu 'otak' berdirinya kelompok Studen for Justice in Palestine.
Muslim syiah
Zohran juga dikenal sebagai muslim yang menganut faham Syi'ah. Pemahaman ini ia dapat dari sang ayah. Hal ini membuatnya sangat menentang kebiadaban Israel di Palestina.
Suka main musik hiphop
Sebelum terjun sebagai politikus, Zohran bekerja sebagai konselor perumahan di wilayah Queens. Ia juga aktif bermain musik. Hip hop menjadi salah satu sarananya menyuarakan kegelisahan.
Terjun ke dunia politik
Terjun ke politik untuk mewujudkan idealismenya, Zohran bergabung dengan Partai Demokrat dan Sosialis Demokrat Amerika. Ia pun maju sebagai anggota dewan pada 2020.
Anggota dewan
Ia maju sebagai calon anggota dewan untuk distrik Majelis Negara Bagian New York ke-36 yang meliputi Astoria dan Long Island City pada 2019. Rupanya ia terpilih dalam pemilihan pada 2020.
Zohran lantas terpilih kembali pada 2022 dan 2024. Setelah tiga kali terpilih sebagai anggota dewan, ia mengajukan diri sebagai calon walkot New York dari Partai Demokrat.
Gaya kampanye viral
Dalam kampanye ini aksi-aksi Zohran menyita perhatian. Banyak kampanyenya yang viral di media sosial. Gaya politiknya progresif sehingga cukup diterima kalangan muda.
Mau tangkap Netanyahu
Ia juga banyak membuat gebrakan kontroversial. Salah satunya ingin menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Hal ini membuat Trump murka.
Zohran dianggap sebagai tokoh radikal. Ia disebut sebagai orang demokrat beraliran kiri. Trump tidak ingin Zohran jadi walikota New York pertama dari kalangan muslim.
(abs/bac)