Harga Minyak Dunia Turun Usai Muncul 'Hilal' Damai Rusia-Ukraina

3 hours ago 3

CNN Indonesia

Jumat, 19 Des 2025 10:26 WIB

Harga minyak mentah dunia melemah pada perdagangan awal Jumat (19/12) imbas prospek positif tercapainya kesepakatan damai Rusia-Ukraina. Harga minyak mentah dunia melemah pada perdagangan awal Jumat (19/12) imbas prospek positif tercapainya kesepakatan damai Rusia-Ukraina. (Foto: Tangkapan layar twitter @@PIF_en)

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah dunia melemah pada perdagangan awal Jumat (19/12) imbas prospek positif tercapainya kesepakatan damai Rusia-Ukraina.

Sinyal positif ini menekan harga dan menutupi kekhawatiran gangguan pasokan akibat rencana blokade Amerika Serikat (AS) terhadap kapal tanker Venezuela.

Mengutip Reuters, harga minyak kontrak berjangka Brent turun 9 sen atau 0,2 persen menjadi US$59,73 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 16 sen atau 0,3 persen ke level US$55,99 per barel, dengan kedua acuan tercatat melemah lebih dari 2 persen secara mingguan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden AS Donald Trump pada Kamis (18/12), mengatakan pembicaraan untuk mengakhiri perang di Ukraina semakin mendekati dan hilalnya positif. Pernyataan tersebut disampaikan menjelang pertemuan antara pejabat Negeri Paman Sam dan Rusia yang dijadwalkan berlangsung akhir pekan ini.

Optimisme terhadap potensi perdamaian Ukraina dinilai meredam kekhawatiran pasar terhadap risiko pasokan global. Pasar menilai kemungkinan pelonggaran sanksi terhadap Rusia dapat membuka kembali pasokan minyak ke pasar internasional.

Di sisi lain, ketidakpastian masih menyelimuti rencana blokade Amerika Serikat terhadap kapal tanker minyak Venezuela yang berada dalam daftar sanksi. Belum jelas bagaimana Washington akan menegakkan kebijakan tersebut, mengingat Venezuela hanya menyumbang sekitar 1 persen dari pasokan minyak global.

Pekan lalu, Amerika Serikat melakukan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menyita sebuah kapal tanker minyak Venezuela melalui Coast Guard. Namun, analis menilai dampak kebijakan tersebut terhadap pasokan global relatif terbatas.

Analis IG, Tony Sycamore, menilai kombinasi ketidakpastian penegakan sanksi dan optimisme terhadap perdamaian Ukraina menekan premi risiko geopolitik.

"Ketidakpastian soal penegakan blokade dan optimisme terhadap potensi kesepakatan damai Ukraina yang dipimpin AS meredakan kekhawatiran pasokan global," ujarnya.

Sejumlah analis menilai langkah lanjutan yang menargetkan ekspor minyak Rusia berpotensi memberikan dampak yang lebih besar terhadap pasar dibandingkan blokade tanker Venezuela. Rusia merupakan salah satu produsen minyak terbesar dunia.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/pta)

Read Entire Article
| | | |